Pantau Harga Bahan Pokok, Pemda Kotim Bentuk SATGAS

Foto : Ilustrasi (Dokumen Beritakalteng.com)

Beritakalteng.com, SAMPIT- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kotim telah membentuk tim satuan tugas (satgas) untuk memantau harga bahan pokok (bapok) di pasaran. Hal itu menyikapi hasil rapat kemarin pemerintah kabupaten (pemkab) telah menetapkan status siaga darurat virus corona atau Covid-19 selama 90 hari dan terus dievaluasi secara berkala.

“Saya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan kita sudah membentuk tim satgas dalam melakukan memantau harga bahan pokok di pasar baik itu di pusat perbelanjaan Mentaya atau pasar tradisional dan bahkan swalayan-swalayan serta mini minimarket,” jelas Plt Kepala Dinas Disperindag Kabupaten Kotim H Zulhaidir, senin (16/3)

Menurutnya, tim satgas berencana dalam waktu dekat ini akan melakukan perantauan langsung kelapangan terkait beberapa bahan pokok yang mulai naik, hal ini di karena kondisi mewabahnya Covid-19 saat ini, dan ini juga sangat rawan dimanfaatkan oknum untuk mencari keuntungan terhadap penjualan bahan pokok.

“Kami beserta tim satgas akan turun langsung untuk memantau dan melakukan pengawasan terhadap harga dan stok bapok, karena sangat rawan dimanfaatkan oleh oknum pedagang untuk mencari keuntungan,” ujar Zulhaidir

Dirinya juga mengatakan saat ini, beberapa bahan pokok seperti gula, beras, telor dan juga bapok lainnya sudah mengalami kenaikan dan pihaknya akan terus melakukan pemantau, dikhawatirkan ada yang melakukan penumpukan untuk mencari keuntungan di tengah kondisi yang ada saat ini.

“Saya berharap stok bapok di Kabupaten Kotim aman dan semua harganya juga tetap normal, saya juga meminta kepada masyarakat jangan terlalu panik, akan hal ini dan tidak ada aksi borong bahan makanan. Insya Allah semua sudah tersedia dan cukup untuk masyarakat Kotim,” pungkasnya.

Sementara salah seorang pedagang PPM Ida Farida mengatakan saat ini pembeli mulai sepi, sejumlah harga bahan pokok mulai naik terutama gula pasir yang saat ini harganya mencapai Rp.18.000 perkilogramnya, dari harga sebelumnya hanya Rp.13.000 perkilo gramnya.

“Kami juga berharap dengan adanya virus Corona ini tidak mempengaruhi harga bapok dan stoknya terutama gula pasir, beras, telor maupun yang lainnya, sehingga warga yang membeli juga tidak mengeluh,” tutupnya.(so)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *