Dr Sjahrifuddin: Dorong UPR Agar Tetap Menjadi Perguruan Tinggi Terdepan

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Wakil Ketua Majelis Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr Sjahrifuddin Hasan MM MBA dalam rangkaian lawatannya ke Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), berkesempatan berkunjung ke Universitas Palangka Raya (UPR), guna melakukan silahturahmi dengan Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi, beserta segenap sivitas akademika UPR sekaligus pula melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalteng, Selasa (28/01) siang ini.

Kedatangan Dr Sjahrifuddin beserta rombongan ke UPR, disambut langsung oleh Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi, yang didampingi Wakil Rektor UPR, diantaranya Prof Dr Suandi Sidauruk MPd, Prof Dr Sulmin Gumiri MSc dan Prof Dr Ir Salampak MS. Serta, hadir pula unsur pimpinan (Dekan) dari 8 (delapan) fakultas, dan Direktur program Pascasarjana UPR, Kepala Unit Kerja UPR, Presiden BEM UPR dan para Gubernur BEM UPR.

Kegiatan yang digelar di Aula Rahan, Lantai II Gedung Rektorat UPR ini, dilaksanakan dalam suasana santai diiringi rasa kekeluargaan, yang mendiskusikan masalah kenegaraan, yakni antara Wakil KETUA MPR RI bersama sivitas akademika UPR, berkenaan dengan adanya wacana amandemen UUD 1945, yangmana salah satunya ialah untuk menghidupkan kembali Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Pada kesempatan ini, Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi juga berkesempatan memperkenalkan unsur pimpinan UPR, yakni para Wakil Rektor, Dekan dari 8 Fakultas, Presiden BEM UPR serta elemen yang ada di lingkup UPR.

Lebih lanjut, Dr Andrie Elia SE MSi juga menyampaikan bahwa UPR siap menjadi Perguruan Tinggi terdepan di Kalimantan, bahkan di tingkat nasional. Terlebih, dengan ditetapkannya Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi Lokasi Ibukota Negara Baru.

“Kami sebagai perguruan tinggi negeri tertua di Kalteng, tentunya terus berkomitmen menjalankan amanah undang-undang, yakni tetap menjadi perguruan tinggi yang terus dipercaya oleh masyarakat Indonesia, untuk turut serta mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, yang memiliki kompetensi dan daya saing,” ucap Dr Andrie Elia SE MSi yang sekarang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng.

Ia juga mengharapkan sekaligus menyampaikan aspirasi, dalam rangka mendorong akan hal itu, maka diperlukan adanya dukungan dari para pihak, terlebih lagi dari pemerintah pusat, yang harapannya dapat diperjuangkan melalui MPR RI.

Sementara itu, masih ditempat yang sama, saat dibincangi awak media, Wakil Ketua MPR RI Dr Sjahrifuddin Hasan MM MBA menyampaikan apresiasi, atas sambutan yang telah dilakukan oleh UPR, kepada dirinya, beserta rombongan yang datang ke UPR.

Karena, telah disambut dengan ritual adat masyarakat Dayak Kalteng, dan lebih membanggakan lagi, dengan adanya penyambutan tersebut, maka dirinya telah dianggap menjadi bagian dari masyarakat Dayak Kalteng.

Sambung Dr Sjahrifuddin MM MBA, adapun tujuan lawatannya ke Provinsi Kalteng, yakni masih dalam rangkaian kunjungan kerja, sekaligus pula melakukan silahturahmi dengan para akademisi, terlebih khususnya lagi, dalam kesempatan ini, bersama-sama dengan para sivitas akademika UPR.

“Adanya wacana amandemen UUD 1945, berkenaan dengan menghidupkan kembali GBHN, tentunya kami sangat membutuhkan berbagai masukan dari seluruh rakyat Indonesia, termasuk pula dengan para akademisi, seperti yang saya lakukan bersama-sama dengan sivitas akademika UPR.”

“Ini adalah sebuah kesempatan yang sangat bermakna. Karena pada kesempatan ini, saya bersama-sama rombongan, dapat melakukan diskusi dengan para akademisi dari UPR. Terlebih, mendiskusikan wacana amandemen UUD 1945,” terang Dr Sjahrifuddin MM MBA.

Timpalnya, tentunya berkenaan dengan upaya mendorong UPR menjadi Perguruan Tinggi terdepan, dalam mempersiapkan SDM yang handal, tentunya MPR RI, akan terus berupaya mendorong dan turut serta memperjuangkan, beberapa kebijakan atau program, diantaranya beasiswa bidik misi, dan dana penyediaan dana penelitian, yang harapannya itu bisa ditambah lagi.

“Kita juga sangat mengapresiasi atas berbagai penelitian yang dilakukan oleh UPR, dimana salah satunya adalah UPR menjadi pusat kajian gambut dunia. Untuk itulah, maka kami pun sangat mendorong atas beberapa karya penelitian tersebut, dan dukungan itu akan kami upayakan, dengan berkoordinasi dengan kementerian terkait (Kemenristekdikti), agar dana penelitian dapat ditambah lagi,” tutupnya.(YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *