Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Sirajul Rahman berkeinginan agar tahun 2020 ada alokasi dana untuk pembangunan badan jalan khususnya ruas jalan penghubung Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya (Mura) – Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas (Gumas) kondisinya masih rusak.
“Kalau hujan kondisi jalan rusak dan becek, karena masih tanah dan hanya sebagian yang sudah ada batu koral. Makanya, pada anggaran tahun 2020 ini kami harapkan ada dana untuk peningkatan,”ucap Sirajul di gedung DPRD Kalteng belum lama ini.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengatakan, ruas jalan yang perlu peningkatan mulai dari Kuala Kurun, Sei Hanyo, Tumbang Lahung, Mangkahui, Tumbang Hakau sampai ke Kilometer 68, yakni jalur Puruh Cahu-Muara Teweh.
“Segmen tersebut perlu peningkatan, karena kondisi rusak luar biasa.Masih belum ada pengerasan atau pengaspalan. Aspal masih sampai Sei Hanyo. Dari Sei Hanyo ke Mura jalan tanah sebagian koral saat hujan rusak parah,” jelasnya.
Diungkapkan, ruas jalan tersebut merupakan tanggungjawab pemerintah Provinsi Kalteng dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kalteng.
“kondisi jalan rusak diantara Sei Hanyo-Mura, masyarakat Murung Raya yang mau ke Palangka Raya bisa menempuh waktu tujuh jam. Kalau jalan bagus paling 5- 6 jam. Puruh Cahu ke Sei Hanyo yang cukup lama hingga dua jam, karena jalan di ruas tersebut rusak,” jelas lebih dalam.
Ditambahkan, sebenarnya bagi warga Mura yang mau ke Palangka Raya, ruas jalan Puruk Cahu (Mura) ke Sei Hanyo (Kuala Kurun-red) yang paling cepat dibandingkan melewati jalan Buntok.
“Warga Mura ke Palangka Raya lewat Sei Hanyo lebih cepat. Dibanding lewat jalur Buntok yang jarak tempuhnya memakan waktu 10 jam. Selisitiga jam,” katanya
Ia menghimbau kepada masyarakat yang melintasi jalur Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya (Mura)- Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas (Gumas) agar berhati-hati.
Pasalnya, jalan tersebut rawan kecelakaan saat hujan turun. Apalagi ada beberapa titik di jalan tersebut menjadi becek dan sulit dilalui, karena masih belum diaspal.(*)