Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Kualitas udara yang buruk sebagai dampak kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), semakin dikeluhkan masyarakat Kota Palangka Raya.
Hal ini wajar mengingat kondisi kabut asap ini telah mempengaruhi banyak sektor. Seperti pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Anggota DPRD Palangka Raya, Ruselita mengungkapkan, kabut asap yang terus menyaput kota setempat, tentu menjadi perhatian serius pemerintah kota, terutama dalam melakukan antisipasi pengaruh buruk asap bagi kesehatan.
“Salah satu antisipasi dampak bagi kesehatan itu antara lain, membagikan masker serta penyediakan atau menambah rumah oksigen (ruang tanpa asap),” ungkapnya, Jumat (13/9).
Keberadaan rumah oksigen ini kata Ruselita, sangat dibutuhkan dan membantu masyarakat. Terlebih bagi mereka yang penderita penyakit asma atau gangguan pernapasan lainnya.
Sebab itulah pemerintah kota melalui dinas-dinas terkait, setidaknya bisa membuat terobosan baru yang benar-benar dapat membantu ketersedian rumah oksigen.
“Pemerintah bisa merangkul para pemangku kepentingan yang memiliki komitmen dalam menghadapi karhutla ini guna memaksimalkan pencegahan gangguan kesehatan akibat kabut asap,” cetusnya.
Selebihnya Ruselita mengatakan, dengan melihat kondisi kabut asap yang terus menyapit, maka rumah oksigen maupun sarana dan prasarana serta fasilitasnya untuk mencegah dampak kabut asap sudah sewajarnya dipersiapkan.
“Apapun yang menjadi kebutuhan dan keperluan dalam mengatasi dampak buruk asap, ini wajib diprioritaskan, tidak hanya oleh pemerintah daerah, namun juga pihak lainnya untuk bisa bersinergi,” pungkasnya.(*)