Sosialisasi Pencegahan Penyakit Dampak Karhutla

KUNKER : Bupati Kotim Supian Hadi (baju batik) saat mengunjungi sekolah dasar (SD) di Kecamatan Parenggean.

beritakalteng.com – SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi minta petugas dari Dinas Kesehatan melakukan langkah pencegahan berbagai penyakit bagi masyarakat. Khusus untuk pelajar terkait dampak kabut asap yang kembali melanda wilayah itu.

“Sosialisasi dampak karhutla sangat penting dilakukan. Dinkes segera turun ke masyarakat dan ke sekolah,” pinta Supian Hadi, Selasa (3/9/2019).

Bupati mengatakan, dirinya tidak ingin warga Kotim banyak terserang berbagai penyakit akibat kabut asap yang saat ini sudah terasa pekat. Oleh karena itu diperlukan langkah Dinas Kesehatan untuk memberikan peringatan.

“Sebelum jatuh sakit segera dicegah mulai dini. Saya berharap anak-anak pelajar ketika pergi sekolah dan pulang jangan lupa gunakan masker,” imbaunya.

Saat ini, Kabupaten Kotawaringin Timur kembali dilanda kabut asap yang terlihat di waktu subuh hingga pagi hari. Kondisi tersebut juga diperparah dengan turunnya abu bekas kebakaran.

Pria yang akrab dipanggil SHD itu menambahkan, masalah karhutla tidak hanya menjadi beban kepolisian dan TNI serta petugas lainnya, namun semua pihak termasuk masyarakat agar bisa membantu mengatasi masalah karhutla.

“Kalau ada yang membakar lahan, silahkan lapor kepada kades, camat dan nantinya akan diteruskan ke pihak kepolisian,” tegasnya.

Saat ini, asap akibat kebakaran lahan tercium saat malam hari. Bahkan para orang tua waswas jika kejadian tersebut berkepanjangan yang akan berdampak pada kesehatan anaknya yang masih berusia balita.

“Balita rentan sakit jika cuaca panas. Belum lagi saat ini sudah tercium bau asap. Repotnya, mereka (maksudnya balita) belum bisa memakai masker, ditambah daya tahan tubuh yang berbeda dengan orang dewasa,” kata Asmaniah, salah satu warga Sampit saat dimintai tanggapannya terkait kabut asap, kemarin. (agg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *