Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H Sugianto Sabran melakukan pengecekan stok beras dan persediaan logistik, dengan berkunjung ke komplek perkantoran Bulog Kalteng, Jalan RTA Milono, Kota Palangka Raya, Jumat (29/06)
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menyampaikan, berkenaan dengan ketahanan pangan di Kalteng. Terlebih lagi, apabila nanti Ibukota Pemerintahan Republik Indonesia, jadi pindah ke Kalteng. Hal ini harus dipersiapkan, sedari sekarang ini.
“Bayangkan, apabila nanti Ibukota Pemerintahan RI jadi pindah ke Kalteng, maka ada sekitar 4 juta orang yang akan pindah ke Kalteng, itu siapa?, nanti jangan orang lain lagi yang akan mengambil alih. Karena itu, siapa lagi yang akan menyediakan bahan dasarnya, kalau bukan kita yang mempersiapkan itu.”
“Jangan sampai, orang berbondong-bondong datang ke Kalteng, mendirikan pertanian, sementara kita beralih dan mengarah ke lain. Jadi, kita harus kembali ke sektor pertanian, guna mendorong ketahanan pangan, yangmana hal ini menjadi salah satu perhatian serius kita, yang harus dipersiapkan dari sekarang ini,” kata gubernur.
Lanjut H Sugianto Sabran, kalau 1,5 juta orang pindah ke Kalteng, termasuk eksekutif, legislatif, TNI-Polri. Berarti, kalau kali duanya, ada 3 juta orang. Dan, kalau kali tiganya berarti, ada 4,5 juta orang yang akan pindah ke Kalteng.
“Belum lagi, dibangunnya tempat pendidikan, baik sekolah maupun tempat kuiah. Nah itu, butuh bahan pangan yang besar. Sementara, bahan pangan kita masih belum mencukupi. Itu yang harus kita persiapkan dari sekarang ini,” ujarnya.
Kembali diterangkannya, sebagai langkah guna mempersiapkan itu, maka sebagaimana telah dicanangkan oleh Bapak Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi), untuk pengembangan sektor pertanan, melalui program ‘food estate’ di daerah Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
Harapannya, pengembangan sektor pertanian dapat dilakukan, dan kebutuhan pangan dapat tercukupi. Sehingga, ketahanan pangan pun dapat tercapai, termasuk upaya untuk mempersiapkan bahan pangan, ketika Ibukota Pemerintahan RI jadi pindah ke Kalteng.
Sementara itu, Kepala Divisi Bulog Kalteng, Eko Hari Kuncahyo mengatakan, ketersedian bahan pokok, terutama beras, masih terbilang aman. Stok beras yang tersedia ada 9.000 ton untuk se Kalteng. Dimana, jika diproyeksikan ketahanannya hingga 10 bulan kedepan.
Kemudian, selain komoditi beras, ada komoditi lainnya seperti gula paska lebaran kemarin, ada kurang lebih 50 ton, tapi stok gula ini tambahannya ada sekitar 136 ton, yangmana saat ini, masih dalam perjalanan menuju gudang.
Komoditi minyak goreng, kemarin ada 25.000 ton, yang tersebar di seluruh wilayah Kalteng. Daging ada 30.000 ton. Dan, komoditi lainnya, seperti bawang yang sifatnya ‘temporary’ kondisional, ketika memang harga naik, sebagai upaya menyeimbangkan harga, maka stoknya akan didatangkan.
Sebabnya, stok seperti bawang putih dan bawang merah, sifatnya sensitif dan tidak bisa disimpan terlalu lama. Begitupula tepung terigu, yang menjadi bahan pelengkap, stoknya juga masih ada.
“Yang pasti, secara umum untuk stok persediaan bahan pangan, untuk wilayah Kalteng, terbilang masih sangat aman. Untuk stok daging ayam beku juga aman, dan animo masyarakat membeli daging ayam beku, akhir-akhir ini cenderung menurun.”
“Tugas kami, menyediakan bahan pangan, mengendalikan harga yang terjangkau oleh masyarakat, hingga ke pendisribusiannya,” tutup Kepala Divisi Bulog Kalteng.(YS)