Maksimalkan Penanganan Karhutla Melalui Evaluasi dan Solusi

PALANGKARAYA – Pasca kegiatan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah. Dinas Kehutanan Provinsi mengadakan kegiatan rapat koordinasi, Rabu (13/12/2023).

Plt. Kepala Dinas Kehutanan Kalteng H. M. Agustan Saining mengatakan Evaluasi ini menunjukkan bahwa kerjasama seluruh pihak, termasuk instansi terkait dan PT KLHK atau Polri Manggala Arni, telah berhasil.

“Jika dihitung, kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah tahun ini tidak mencapai 2 bulan,” kata Agustan ketika diwawancara usai kegiatan di Palangkaraya.

Agustan menambahkan adanya partisipasi kawan-kawan dari GAPKI dalam kegiatan ini sangat penting untuk mencari solusi definitif dalam menangani risiko kebakaran hutan dan lahan ke depan.

mengingat agak sulit menyelesaikan tantangan kebakaran hutan tahun ini, dan mungkin ada kendala tertentu.

“perhatian terhadap hasil evaluasi dari tahun sebelumnya tetap penting untuk memastikan peningkatan efektivitas dalam menghadapi risiko kebakaran,” bebernya menambahkan.

Pihaknya juga tidak lupa menyampaikan Apresiasi untuk upaya maksimal yang sudah dilakukan ketika melakukan pemadaman.

Fokus pada peningkatan kegiatan preventif dengan memaksimalkan patroli, termasuk di wilayah-wilayah rawan seperti Tumbang Nusa, sekitar Sebangau, Kalampangan, dan Tanjung Taruna, akan menjadi langkah positif.

Dalam peningkatan kegiatan patroli bersama seluruh pihak serta rencana untuk mendirikan posko definitif dari awal hingga akhir tahun, terutama di bulan Februari dan Maret, menunjukkan komitmen yang kuat untuk pencegahan kebakaran hutan.

“Untuk Menyiapkan tenda-tenda posko untuk pencegahan dan antisipasi risiko kebakaran hutan menunjukkan tindakan proaktif. Penting untuk memastikan bahwa semua langkah preventif telah diambil untuk menjaga posisi keamanan di tahun 2023,” ucapnya.

Ia juga mengatakan hasil evaluasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunjukkan bahwa Kalimantan Tengah sebenarnya tidak termasuk dalam kategori kebakaran hutan yang besar.

“Menyadari bahwa Kalimantan Tengah tidak masuk dalam urutan 1, 2, atau 3 untuk kebakaran hutan, terutama jika dibandingkan dengan provinsi Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Barat, merupakan berita positif,” ucap dia lagi.

Fakta bahwa hanya sekitar 60 ribu hektar kawasan yang terdampak kebakaran, dibandingkan dengan 425 ribu hektar pada tahun 2019, menunjukkan penurunan yang signifikan dalam kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah.

“Lanjut menyampaikan bahwa penurunan drastis dalam luas kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah, terutama jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang dipengaruhi oleh El Nino berat, El Nino ringan, sampai sedang, adalah pencapaian yang signifikan,” ungkapnya.

Upaya untuk keberhasilan dalam menangani kebakaran hutan dan lahan ini sangat didukung oleh kebersamaan dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, tim serba api, Babinsa, dan Pak Lurah.

“karena kebersamaan seperti ini memainkan peran kunci dalam menjaga keamanan lingkungan,” tutupnya.(Ngel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *