BERITAKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Terkait adanya kekhawatiran akan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran, akibat adanya dampak dari isu resesi ekonomi global 2023, hendaknya hal ini tidak disikapi secara berlebihan.
Pasalnya, isu resesi global 2023, jika itu memang benar-benar terjadi diharapkan tidak membawa pengaruh besar terhadap sektor ketenagakerjaan di Kalimantan Tengah.
“Meski tidak ada satu pun pihak bisa memastikan isu resesi global akan benar-benar terjadi di tahun 2023 ini, kesiapsiagaan tetap perlu dilakukan sedari dini, utamanya dari pemerintah daerah (Pemda) baik itu dari sisi anggaran,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) membidangi Ketenagakerjaan dan Pembangunan Infrastruktur, Tomy Irawan Diran, Kamis (12/1/2023).
program pembangun yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, seperti peningkatan pembangunan di sektor infrastruktur pangan dan pengembangan UMKM lokal hendaknya tetap mendapat perhatian dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Dirinya juga sangat berharap isu resesi ekonomi global yang diproyeksikan oleh sejumlah pengamat ekonomi yang akan terjadi di tahun 2023 ini, tidak akan membawa gejolak atau pengaruh besar terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat di wilayah Kalimantan Tengah ini.
Menurutnya, apabila isu tersebut memang benar-benar terjadi, mungkin daerah-daerah yang akan merasakan pengaruh besarnya ada di pulau Jawa saja, sementara khususnya di Kalimantan Tengah mungkin pengaruhnya tidak begitu besar.
“Adapun alasannya, mengingat potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Kalimantan Tengah cukup melimpah, sehingga kekhawatiran terhadap dampak isu resesi ekonomi global 2023, tidak perlu disikapi secara berlebihan,” ujarnya menambahkan.
Kendati demikian, Poltisi PAN ini juga mengatakan sekecil apapun itu upaya kesiapsiagaan, untuk menghadapi dampak isu resesi ekonomi global 2023 memang perlu dipersiapkan sedari dini.(a2)