Beritakalteng.com, BUNTOK – Sejak dimulai pada bulan Februari 2021 lalu, pihak Puskesmas Kalahien telah menyelesaikan vaksinasi Covid-19 terhadap 730 orang lebih.
Diterangkan oleh Kepala Puskesmas Kalahien dr. Yardi Nazar M.Kes, jumlah tersebut terdiri dari tenaga kesehatan sebanyak 65 orang, lansia 276 orang, guru 197 orang, pelayanan publik 62 orang, umum 131 orang, tokoh agama 5 orang.
Ini merupakan ukuran partisipasi yang cukup baik dari masyarakat, dalam hal kesadaran mereka untuk ikut serta mensukseskan pelaksanaan vaksinasi virus yang menyebar pertama kali di Provinsi Wuhan, Tiongkok tersebut.
“Untuk hari ini, kami telah memvaksin sebanyak 253 orang atau ada sekitar 23 vial dosis yang terpakai,” tutur Yardi, saat ditemui di sela kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum di Puskesmas Kalahien, Desa Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kamis (3/6/2021)
Dijelaskan dia lagi, vaksinasi pelaksanaan vaksin ditujukan bagi para warga desa sekitar yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kalahien dan ada juga sebagian dari kota Buntok.
Sementara itu, pada saat ini, di Puskesmas Kalahien sendiri hanya tersisa 16 vial dosis dari 112 vial dosis yang tersedia. Dengan dosis penyuntikan satu vial untuk 10 org.
Dilanjutkan Yardi lagi, sebenarnya awalnya pihak puskesmas proaktif melakukan vaksinasi Covid-19 ke desa-desa di wilayah kerja mereka, tapi karena beberapa kendala terkait pemerintah desa yg didatangi tidak begitu proaktif, makanya pihak Puskesmas sekarang meminta kepala desa yang menentukan kapan pihaknya bisa ke desa.
Sebab sesuai permintaan Bupati melewati camat-camat yang menargetkan jumlah vaksinasi sebanyak 4.500 orang se-Barsel per tiga hari dan bahwa masyarakat diatas 18 tahun sudah bisa disuntik, maka puskesmas melakukan pelayanan di Gedung Puskesmas di desa Kalahien.
Maka dari itu, Puskesmas Kalahien sendiri akan terus melaksanakan vaksinasi Covid-19 sampai semua target dari pemerintah yakni sekitar 70 persen jumlah penduduk telah terpenuhi.
“Yang belum terlaksana ada empat desa, rencananya hari Senin (7/6/2021) kami akan mengadakan vaksinasi ke Danau Masura dan Murung Paken atas permintaan dari pemerintah desanya. Sementara itu yang belum ada kabarnya adalah Teluk Mampun dengan Tanjung Jawa,” ucapnya.
Dibeberkan oleh salah satu dokter berpengalaman di Barsel tersebut lagi, selama pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini, tidak ditemukan keluhan berarti dari mereka yang telah divaksin. Kebanyakan dari mereka hanya mengeluhkan efek samping setelah divaksin, adalah mengantuk dan selera makan bertambah.
“Kami jamin vaksin Covid-19 yang kami gunakan tidak berbahaya dan halal, karena telah lolos tes oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM RI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI),” tukasnya.
“Kami menghimbau agar masyarakat tidak perlu takut divaksin dan percaya terhadap informasi yang beredar melalui media sosial, sebab dengan semakin banyak yang divaksin, maka akan semakin cepat terciptanya sistem kekebalan kelompok (Herd Imunity) yang diharapkan bisa segera menghentikan penyebaran Covid-19 ini,” imbaunya.
Dikesempatan yang sama, Yobi Nanda Armawan selaku pegawai Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Tengah cabang Barsel yang mengikuti vaksinasi di Puskesmas Kalahien, mengaku bahwa ia tidak merasakan efek samping apapun setelah disuntikan vaksin Covid-19.
“Kami disini ada enam orang, sampai saat ini setelah divaksin kami semua merasa sehat-sehat saja, masih kuat dan tidak merasakan keluhan apapun,” tuturnya dan diaminkan oleh rekan-rekannya yang lain.
Oleh karena itu, menurut dia, masyarakat tidak perlu merasa khawatir untuk mengikuti vaksinasi Sars Cov 2 tersebut, karena terbukti sangat aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
“Jadi kita mengharapkan banyak masyarakat, semua ikut melaksanakan vaksinasi ini. Karena kami sudah ikut menjalankan, bahwa sampai saat ini kita sehat-sehat saja,” imbuh Yobi.(Sebastian)