Bupati Bartim Hadir Seminar dan Rakernas FIDN

Beritakalteng.com, TAMIANG LAYANG- Bupati Bartim Ampera AY Mebas menghadiri kegiatan Seminar Nasional dan Rakernas 1 Forum Intelektual Dayak Nasional (FIDN). Hal itu sebagai upaya meningkatkan peran intelektual dayak nasional dalam pembangunan nasional di Jakarta di Markas Besar Kopasus Cijantung.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri Prof Dr Bambang Brojonegoro Menteri PPN/Kepala Bapenas, Drs H.Muhaimin Iskandar.M.Si, tokoh nasional, Dr Andre Elia.SE.M.Si Rektor Unpar, Gub Walikota Samarinda H.Syaharie Ja’ang SH.M.Si, seluruh Wali Kota Bupati  se Kalimantan.

Bupati Bartim Ampera AY Mebas mengatakan bahwa kegiatan di Jakarta di Markas besar kopasus Cijantung pada tanggal 23 Agustus 2019 Seminar Nasional Dan Rakernas 1 Forum Intelektual Dayak Nasional (FIDN) dengan tema” Peran Intelektual Dayak Nasional Dalam Pembangunan Nasional. 
“Dalam upaya mengangkat harkat dan martabat orang dayak serta peran dalam pembangunan nasional,”katanya belum lama ini

Ampera menambahkan bahwa dalam seminar nasional dan Rakernas 1 Forum Intelektual Dayak Nasional (FIDN), juga membahas tentang dukungan penuh orang dayak terhadap negara kesatuan republik indonesia, serta kekayaan sumber daya alam kalimantan yang banyak memberikan kontribusi untuk pembangunan indonesia.

“Serta dukungan penuh terhadap rencana pemindahan pusat pemerintahan RI ke Kalimantan,” tandasnya.

Ampera  menambahkan bahwa kegiatan seminar ini sangat bagus dilaksanakan guna pemantapan pemindahan ibu kota negera ke Kalimantan.

Di mana pun tempatnya, masukan dan saran dari tokoh Dayak serta rekomendasi yang dihasilkan diharapkan menjadi sumbangan konstruktif bagi pembangunan ibu kota negara nantinya.

“Seminar dan Rakernas ini adalah ajang pertemuan tokoh Dayak untuk berdiskusi tentang strategi agar kualitas SDM masyarakat Dayak dapat ditingkatkan dan lebih berkonstribusi positif bagi kemajuan bangsa,” ujarnya.

Menurut Ampera juga menyoroti tentang minimnya kiprah dannkontribusi  para tokoh masyarakat Dayak  yang terlibat dalam posisi pengambil kebijakan di tingkat nasional. Sebab apabila ada tokoh adat dayak berada di posisi strategis di negara, tentunya diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik.

“Serta bisa memberikan kontribusi yang banyak bagi kemajuan bangsa ini,”tandasnya.(ed)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *