BeritaKalteng.com, Palangka Raya-
Ratusan Warga Masyarakat Kota Palangka Raya tergabung dalam sejumlah ormas seperti Forum Pemuda Dayak Kateng (Fordayak) Kalteng, melakukan aksi unjuk rasa didepan Rumah Jabatan Kantor Gubernur Kalteng, Senin (07/01).
Dalam aksi tersebut, massa aksi menuntut agar Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mencabut dan membatalkan permintan kepada Angkasa Pura terkait pemasangan lafads asmaul husna di terminal Bundaran Baru Tijilik Riwut. (seperti pada peberitaan salah satu media online.red).
Ketua Fordayak Kalteng Bambang Irawan menyampaikan pihaknya sudah bertemu dengan pihak Bandara Tijilik Riwut. “Kami telah menemui kepala bandara dan menyatakan sikap kami. Kami organisasi Fordayak dukung program yang baik, kalau menyeleweng, kami kritisi.” ujar Bambang Irawan di Bundaran Besar Kota Palangka Raya.
Yuliustri yang turut hadir dalam aksi tersebut juga menyampaikan, pihaknya hanya meminta sikap Gunernur Kalteng, dan menjawab ke media massa mengenai permintaan kepada pihak Bandar Udara Tijilik Riwut.
“kami memberikan ruang waktu tiga hari untuk menjawab ke media massa mengenai tulisan, dibatalkan karena itu bendara internasional menurut kami.” ujar Yuliustri.
Dia menambahkan, Kalau memang mau ditulis, silahkan tulis di moshola. Dan dirinya juga minta fasilitas umum hanya bisa dipasang dengan ornamen-ornamen ciri khas dayak.
Berkenana dengan tuntutan yang disampaikan massa aksi unjuk rasa, Kepala Dinas Kominfo Kalteng Herson B. Aden menyampaika bahwa apa yang disampaikan oleh aksi ujuk rasa akan segera disampaikan ke Gubernur Kalteng.
“Mudahan tidak memerlukan waktu lama sudah ada jawaban mohon maaf pak gubernur Kalteng tidak bisa hadir karena ada kegiatan di luar Daerah.” ujar Herson ke massa.
Ditempat terpisah, berdasarkan hasil konfrensi per yang dilaksanakan oleh Dinas Kominfo Kalteng, Kesbangpol Kalteng dan Pol.PP Kalteng di Kantor Diskominfo Jl. S. Suarman Kota Palangka Raya.
Herson B. Aden menambahkan, ada 8 poin dalam surat usulan yang disampaikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kalteng ke pihak Bandara ataupun ke pihak PT. Angkasa Pura II berdasarkan hasil rapat sebelumnya yakni :
1).Terpasang Foto gubernur dan wakil gubernur kalteng pada bagian dalam dan luar. 2). Tersedianya Foto riwayat berdirinya kalteng oleh Gubernur pertama bapak Tijilik Riwut,
3). pemasangan videowall dan vediotrone baik diterminal kedatangan maupun terminal keberangkatan. 4). Tersedianya toko/ruang untuk promosi khas-khas daerah kalimantan tengah yang dikelola oleh Dakarnasda, Koperasi, dan UMKM prov kalteng.
5). Tersedianya pusat infromasi yang dikiri dan kanan ada putra-putri dayak sebagai penerima pada terminal kedatangan. 6). Untuk disediakannya toilet ramah difabel
7). Bagian dalam gedung termasang foto orangutan sebagai fromosi daerah wisata kalteng baik di taman nasional tanjung puting dan taman nasional sebagau. 8). Tersedianya tempat untuk penampilan musik karungut kalteng.
“yang namanya usulan dan keinginan kita, mudah-mudahan terpenuhi. Untuk sementara 8 poin ini yang kita usulkan. kalaupun nanti ada usulan baru, usulannya mungkin dalam bentuk kebutuhan publik terhadap kondisional lapangan. Misalnya parkirnya tidak memadai, atau penataan kolam misalnya”. Tutupnya.(Aa)