Beritakalteng.com, BUNTOK – Puluhan masyarakat dari empat desa yakni Muara Singan, Luwir, Bipak Kali dan Patas I Kecamatan Gunung Bintang Awai, melakukan aksi damai di Jalan Hauling Tambang PT. Multi Tambangjaya Utama (MUTU), Rabu (18/6/2025).
Aksi damai ini merupakan buntut tidak adanya respon dari pihak perusahaan tambang batu bara tersebut terkait sejumlah tuntutan masyarakat, yakni masalah pencemaran limbah dan dugaan penyerobotan lahan warga.
Aksi tersebut dilakukan di Simpang Aster atau KM. 69 jalan hauling PT. MUTU dan rencananya akan digelar setiap hari sampai ada tanggapan dari perusahaan.
Koordinator aksi, M. Ali Hakim kepada wartawan mengatakan, aksi ini digelar karena sudah sekian tahun sejak 2001 akhir tidak ada tanggapan dari pihak perusahaan terkait limbah yang terjadi di desa Muara Singan dan sekitarnya, dimana pencemaran ini diduga merupakan penyebab utama air sungai Kali dan Singan tidak layak konsumsi.
“Kita di sini minta bertemu dengan pimpinan PT MUTU, namun sampai saat ini belum ada tanggapan. Makanya kita laksanakan aksi ini tanggal 18 Juni 2025 guna menindaklanjuti masalah limbah. Persoalan ini kami ajukan mulai tahun 2021 akhir, tapi sampai sekarang ini belum ada tanggapan dari pihak PT. MUTU padahal mediasi atau pertemuan sudah puluhan kali,” ungkapnya.
Selanjutnya, Ali juga menerangkan bahwa masyarakat diberi izin untuk melakukan aksi dan menyampaikan aspirasi selama 2 jam sehari.
“Jadi sekarang ini sedang istirahat mungkin besok lagi dilanjutkan dan kami tetap bertahan disini dengan mendirikan kemah. Kami akan tetap bertahan dan besok kami akan melanjutkan lagi dengan pemortalan jalan kembal,” tukas dia.
“Bila tetap tidak ada pimpinan perusahaan, aksi tetap dilanjutkan. Walaupun ada pimpinan perusahaan menemani kami, tapi belum ada kesepakatan, tetap kita akan lanjutkan sampai ada titik temu. Penutupan jalan tetap dilakukan selama 2 jam setiap harinya,” tegas Ali lagi.
Hari ini massa aksi diberi waktu pemortalan jalan jam 08.00 sampai dengan jam 10.00, namun selama belum ada kesepakatan, maka akan dilakukan pemortalan jalan kembali dari jam 10.00 sampai dengan jam 12.00 dan besoknya apabila masih belum terealisasi, massa berjanji akan melakukan kembali pemortalan jalan dari jam 12.00 sampai dengan jam 14.00.

Sementara itu dari Perwakilan PT. MUTU, Yenly menyarankan agar sebaiknya persoalan ini diselesaikan dengan duduk bersama, dan massa tidak melakukan pemortalan jalan.
“Kalau permintaan dari massa aksi mau ketemu dengan pimpinan perusahaan di lapangan, sementara ini pak Husein pimpinan perusahaan, sedang dalam perjalanan ke sini,” tuturnya.
“Nanti kita tunggu beliau. Saya harapkan pemortalan jalan dibuka, sambil menunggu Pak Husein tiba di lokasi ini, kita akan bicarakan sama – sama,” imbuh dia berharap.(red/ist)