FOTO: Wakil Ketua DPRD Kalteng yang juga selaku Ketua DPW Partai NasDem Kalteng, Hj. Faridawaty Darland Atjeh.

DPW NasDem Kalteng Sampaikan Keberatan Soal Publikasi Data Perhitungan Suara Pemilu 2024

PALANGKARAYA – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) partai NasDem Kalimantan Tengah menyampaikan surat keberatan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 19 Februari 2024 kemarin.

Surat pengajuan keberatan atas publikasi data perhitungan suara hasil pemilu 2024 melalui webside resmi KPU yakni https://pemilu2024.kpu.go.id/ dibernarkan   Ketua DPW Kalimantan Tengah, Faridawaty Darland Atjeh.

“Kita meminta KPU memperbaiki sirekap nya. Karena berbeda dengan data C yang diperoleh dari KPPS (kelompok penyelenggaran pemungutan suara.red) melalui saksi perwakilan partai,” kata Faridawaty, Rabu (21/2/2024).

Faridawaty menyampaikan bahwa foto C hasilnya yang di upload di sirekap, beda dengan hasil yang di hitung. Hal tersebut ujarnya menambahkan berpotensi menyesatkan pikiran yang baca.

Menurutnya kembali, sangat dimungkinkan pemirsa yang membaca itu rata orang yang tidak punya saksi di TPS/PPK atau pemirsa yang mau mendapatkan informasi.

“Kalau partai yang punya saksi kan pegang C hasil. Paling mudah melihat kesalahannya jika menghitung jumlah suara semua caleg dan partai lebih banyak melebihi jumlah maksimum pemilih di TPS, lalu juga berbeda jumlah dengan total yang dibuat mesin,” bebernya lebih dalam.

Ia berharap KPU dapat memberi klarifikasi. KPU sendiri tidak mungkin tidak mengetahui hal tersebut, ditambah lagi KPU sebagai operatornya serta banyaknya informasi yang sudah disampaikan masyarakat.

Menurutnya jika hal ini dibiarkan, maka dampak psikologis nya kan terasa di calon legislatif dan juga masyarakat. Jangan sampai publik meyakini suatu kesalahan sebagai suatu kebenaran.

“Kami tetap berpegang kepada hitung data manual yang dilakukan sesuai C hasil dan C plano. Khusus NasDem, kami jaga dan kami perhatikan betul suara partai kami,” pungkasnya.

Pihaknya hanya mengingatkan penyelenggara agar menjaga kondusifitas pada saat ini dengan tidak menanyakan data yang belum disesuaikan atau diperbaiki sesuai aslinya.

“Suara kalau naik itu wajar karena ada penambahan data hasil dari TPS yang belum terinput. Tapi kalau suara yang sudah naik lalu tiba-tiba berkurang itu kan aneh?. Jadi perbaiki dulu baru dipublish. Perbaiki disini bukan merubah tapi sesuaikan dengan C1 atau C hasil yg sah,” tegasnya.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: