Foto : Berukuran sebesar kelingking tangan sampai sebesar jempol kaki manusia, hujan batu es di desa Babai tidak menimbulkan kerusakan baik rumah maupun bangunan lainnya milik warga setempat.

Heboh Hujan Batu Es di Desa Babai, Ini Penjelasan BMKG Sanggu

Foto : Berlangsung sekitar 30 menit, hujan lebat disertai batu es menghebohkan warga desa Babai, Kecamatan Karau Kuala, Barsel, Minggu (22/10/2023).

Beritakalteng.com, BUNTOK – Masyarakat desa Babai, Kecamatan Karau Kuala, Kabupaten Barito Selatan dihebohkan dengan terjadinya hujan lebat yang disertai hujan batu es, Minggu (22/10/2023).

Dalam video yang diunggah oleh akun Ramayana Babai di grup Facebook, nampak sejumlah orang cukup heboh dengan peristiwa turunnya hujan batu es di wilayah Desa Babai pada Minggu (22/10/2023) sekitar pukul 12.30 WIB.

Dalam unggahannya itu, Ramayana Babai menerangkan bahwa hujan batu es sebesar jari kelingking tangan dan bahkan jempol kaki manusia tersebut, berlangsung kurang lebuh selama 30 menit.

Saat dikonfirmasi, Ramayana mengaku bahwa meskipun berlangsung cukup lama, hujan batu es itu tidak menimbulkan kerusakan apapun terhadap rumah dan bangunan lainnya milik warga setempat.

“Alhamdulillah tidak ada yang rusak (rumah/bangunan), oleh kecil-kecil saja batunya,” tulisnya melalui pesan singkat kepada wartawan menggunakan dialeg bahasa banjar.

Foto : Berukuran sebesar kelingking tangan sampai sebesar jempol kaki manusia, hujan batu es di desa Babai tidak menimbulkan kerusakan baik rumah maupun bangunan lainnya milik warga setempat.

Sementara itu, menyangkut peristiwa tersebut, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sanggu, Barsel, Taufiq, menerangkan, bahwa berdasarkan analisis kondisi atmosfer, saat ini suhu muka laut cukup hangat, sehingga berpotensi tingkat penguapan cukup tinggi.

Selain itu, pola arus angin : adanya daerah konvergensi mengindikasikan pengumpulan masa udara di wilayah kabupaten Barsel.

Kemudian, kondisi atmosfer di wilayah Barsel saat ini tidak stabil/labil, mengindikasikan pertumbukan awan-awan konvektif di wilayah tersebut cukup signifikan

“Kabupaten Barito Selatan saat ini memasuki musim transisi dari musim kemarau ke musim hujan sehingga kondisi atmosfer di wilayah Barsel labil yang memicu pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah tersebut,” terangnya.

“Dihimbau kepada masyarakat utk tetap waspada terkait kondisi tersebut karena secara umum kejadian cuaca ekstrim (hujan sedang-lebat disertai angin kencang/puting beliung, petir, hujan es,) cukup intens dimusim transisi seperti sekarang,” pesannya mengakhiri.(Sebastian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: