Bangun Jejaring Internasional, FK UPR Kunjungi Beberapa Institusi Kedokteran di Belanda

LEIDEN, BELANDA – Belum lama ini Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya (FK UPR) mengunjungi dan menjalin kerjasama dengan beberapa institusi kedokteran kampus ternama di Belanda.

Seperti kunjungan di Leiden University Medical Center (LUMC) dan  Erasmus Medical Center (EMC) serta kunjungan ke Philips Research Eindhoven.

Kunjungan tersebut merupakan upaya pemenuhan misi FK UPR yakni menyelenggarakan dan menjalin jejaring kerjasama secara luas dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi dengan institusi internasional.

Kunjungan ini dilakukan bersama delegasi Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia (AFKNI), untuk membangun kolaborasi dalam kerangka Research and Education Network Indonesia Netherland (RENIN).

Pada kunjungan tersebut, FK UPR diwakili oleh Prof. Dr. dr. Syamsul Arifin, M.Pd., FISPH., FISCM sebagai pimpinan fakultas untuk menjajaki kolaborasi tersebut.

Dalam kunjungan tersebut Dekan FK UPR bersama beberapa delegasi dari fakultas kedokteran negeri lain di Indonesia tergabung dalam kegiatan bertajuk Enhancing International Connection: A Visit by Indonesian Medical Faculties to the Netherland.

Agenda perdana dalam kegiatan ini yakni kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda, dan disambut secara langsung oleh Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas.

Dalam paparanya, Mayerfas menyatakan dukungan yang sangat besar bagi kerjasama institusi kedokteran yang ada di Belanda dengan Indonesia.

Selanjutnya, para delegasi melanjutkan kunjungan di LUMC, yang diterima secara resmi oleh dekan Fakultas Kedokteran Leiden University Medical Center, Prof. dr. Pancras C.W. Hogendoorn.

Dalam sambutannya Prof. Hagendoorn menyambut baik Kerjasama Indonesia-Belanda. Beliau memaparkan tentang berbagai capaian LUMC yang telah berdiri sejak tahun 1575.

Dekan sekaligus direktur LUMC ini juga memaparkan tentang keberadaan lapangan riset terintegrasi bernama Leiden Bio Science Park (LSBP) yang merupakan konsorsium 404 institusi yang terdiri dari lembaga riset, perusahaan bioteknologi kesehatan, dan institusi pendidikan yang berada dalam satu lokasi.

Hal ini tentu memberikan inspirasi dan peluang bagi pengembangan lembaga yang sama di kedokteran di Indonesia termasuk di kalimantan yang nantinya dapat menjadi area magang maupun melakukan penelitian bagi mahasiswa termasuk mahasiwa FK UPR.

Lebih lanjut, hal tersebut juga membuka lahan pekerjaan bagi lulusan, disamping meningkatkan kerjasama antara institusi pendidikan dan industri untuk hilirisasi produk riset.

Pada hari kedua dan ketiga, delegasi melakukan kunjungan di Erasmus Medical Center (EMC) yang disambut secara langsung oleh Direktur EMC, Prof. Stefan Sleijfer.

Selain menjajaki kerjasama, pada kunjungan ini, para delegasi juga berkesempatan mengikuti medical congress dengan berbagai topik termasuk perkembangan pendidikan dan riset kedokteran di Belanda.

Dekan FK UPR, Prof. Syamsul selaku delegasi FK UPR memaparkan bahwa EMC merupakan salah satu institusi kedokteran terkemuka di Eropa dengan segala fasilitas canggih.

“Ini tentu menjadi kesempatan luar biasa bagi institusi kedokteran di Indonesia termasuk FK UPR untuk dapat menjajaki kerjasama untuk menunjang kemajuan institusi kedokteran di Indonesia,” kata Prof. Syamsul.

Kunjungan ke Erasmus Medical Center (EMC) juga disertai dengan penandatanganan Leter of Intent (LOI), lanjutnya untuk kolaborasi penelitian, Pendidikan, dan pelatihan dalam bidang Biomedical Sciences dalam bingkai RENIN.

Kolaborasi ini menghasilkan beberapa kesepakatan seperti program double degree penelitian master, double degree PhD, double degree graduate (MSc/PhD), pelatihan post doctoral, clinical elective, pertukaran staf dan mahasiswa, keikut sertaan pada short course, dan joint workshop.

“Dari banyak kesepakatan yang ditanda tangani dalam LOI, institusi kedokteran termasuk FKUPR dapat menindak lanjuti kerjasama tersebut baik dalam bentuk student exchange maupun kategori lain yang tentunya akan sangat bermanfaat pada capacity buiding bagi FK UPR dalam menggapai visi misinya,” bebernya.

di hari ke 4 para delegasi berkesempatan berkunjung ke kantor pusat Philips Research Eindhoven, sebuah perusahaan yang berfokus pada inovasi teknologi kesehatan dengan menciptakan alat modern untuk keperluan ilmu kedokteran seperti USG, CT Scan maupun produk kesehatan lain yang mengadopsi pendekatan Artificial intelegence.

“Hal ini tentu sangat menginpirasi dan menggugah semangat civitas akademika FK UPR agar semakin maju kedepannya,” tutupnya.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: