PALANGKARAYA – Sejak bulan Desember 2022 kemarin sampai dengan saat ini, program pasar murah beras bersubsidi yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan dilaksanakan melalui sejumlah instansi masih terus dilakukan.
Upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah tersebut tentunya mendapat tanggapan positif dari warga. Mengingat program tersebut dinilai sangat membantu perekonomian masyarakat.
“membantu sekali mas, terutama dari sisi harganya terjangkau. Harga beras karau kita tebus dengan harga Rp50.000 per 5 Kg, kalau beras pulen tadi harganya Rp48.000 per 5 Kg,” kata Ibu Jumiati, Kamis (13/4/2023)
Jika dibandingkan dengan harga normal dipasar kata Ibu Jumiati menambahkan, untuk beras 5 kg yang disubsidi pemerintah daerah, selisihnya dengan harga normal di pasar bisa mencapai Rp20.000 an.
Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Sri Wahyuni bahwa program ini sangat membantu perekonomian masyarakat, mengingat harga normal dipasaran bisa selisih harga Rp20.000 an.
“sangat bermanfaat ya mas untuk masyarakat. Ini baru pertama belinya mas, untuk beras pulen harganya disini Rp48.000, kalau dipasar bisa harganya Rp65.000 an,” kata Ibu Sri Wahyuni.
Disisi lain, Manager SCPP Bulog Kalteng, Akhmad Ronni Anwar ketika diwawancarai perihal kegiatan tersebut menyampaikan bahwa penyaluran beras kepada masyarakat selama pelaksanaan sampai dengan sekarang sudah diperkirakan terjual mencapai 1700 ton.
“jadi masih ada kurang lebih 1000 ton sisa pagu pelaksanaan program ini, dan memungkinkan akan tetap bisa dilaksanakan penyaluranya kepada masyarakat sampai dengan bulan Mei 2023 nanti,” kata Ronni.
Dirinya juga menginformasikan bahwa subsidi yang diberikan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah untuk beras karau disubsidinya Rp6000 per Kg , sedangkan untuk beras pulen disubsidi sebesar Rp4000 per Kg.
“kegiatan dilaksanakan setiap hari, tapi nanti pada tanggal 20 sampai tanggal 25 April 2023 nanti kita stop dulu, dan dimungkinkan akan lanjut kembali pada tanggal 26 atau 27 April 2023 nanti,” tutupnya.(a2)