BUNTOK – Dampak banjir yang terjadi di sejumlah Daerah di Provinsi Kalimantan Tengah, tampaknya tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi juga merendam ribuan lahan tanaman padi milik masyarakat petani. Akibatnya, Sejumlah luasan lahan tidak bisa dipanen atau Puso.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun terkhusus untuk lahan tanaman padi yang terdampak banjir tahun ini, terjadi di sejumlah daerah seperti di Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Katingan, Barito Timur, Barito Utara, dan Kota Palangkaraya dengan luasan mencapai sekitar 1.383 Ha
Beberapa hari terakhir, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) dikabarkan telah menginventarisir luasan lahan padi yang terdampak banjir di sejumlah Kabupaten tersebut.
Berdasarkan hasil inventarisir yang sudah dilakukan, Kepala TPHP, Hj. Sunarti melalui Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH), Alpan Samosir menyampaikan informasi terkait luasan tanaman padi yang terdampak banjir di sejumlah Kabupaten.
“lahan tanaman padi yang terdampak bajir untuk Kabupaten Barito Selatan seluas 804 Ha. Dari luasan tersebut, ada sekitar 303,3 ha hasil tanaman padinya tidak bisa dipanen atau puso,” kata Alpan, Kamis (6/4/2023).
Dari data ratusan hektar lahan tanaman padi yang tidak bisa dipanen tersebut, Alpan menambahkan, berasal dari 13 Desa yang ada di 3 Kecamatan yakni Kecamatan Dusun Utara, Dusun Selatan, dan Gunung Bintang Awai.
Adapan upaya yang sudah dilakukan oleh BPTPH Kalteng sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) yang meminta agar kelompok atau petani yang terdampak banjir bisa di inventarisir.
“melalui petugas-petugas kita dilapangan, kita sudah melakukan inventarisasi. Hal itu tidak hanya kita lakukan di Kabupten Barito Selatan, tapi juga kita lakukan di Kabupaten lainya,” bebernya menambahkan.
Berdasarkan hasil inventarisasi di sejumlah daerah lanjutnya lebih dalam, Kabupaten Katingan lahan pertanian padi yang terdampak banjir seluas 258 Ha, dan luasan lahan padi yang tidak bisa dipanen atau poso seluas 0,5 Ha.
Kemudian di Kabupaten Barito Timur, luasan lahan pertanian padi yang terdampak banjir sekitar 260 Ha, tetapi tidak ada yang rusak, dalam artian hasil pertanian padi masih bisa dipanen tahun ini.
Sementara itu, di Kabupaten Barito Utara, luasan lahan pertanian padi yang terdampak banjir ada sekitar 60 Ha, dan masih bisa di panen, dan ada juga di Kota Palangkaraya seluas 1 Ha sawah pertanian. akibat banjir, padi tidak bisa dipanen.
“Nah untuk Kabupaten yang tidak disebutkan, berdasarkan hasil laporan petugas kita dilapangan aman mas.” tutupnya.(a2)