FOTO : Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotim Riskon Fabiansyah, saat menghadiri rapat paripurna, belum lama ini.

Dewan Kotim Ini Minta Segera Oprasionalkan Tambahan Mesin Cuci Darah

FOTO : Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotim Riskon Fabiansyah, saat menghadiri rapat paripurna, belum lama ini.

BERITAKALTENG.COM, SAMPIT – Sejumlah kalangan DPRD Kabupaten Kotawaringi Timur (Kotim) meminta agar RSUD dr Murjani Sampit segera mengoperasikan tambahan mesin cuci darah, dulunya pihak manajemen menargetkan awak tahun 2022 sudah  operasional, tetapi hingga saat ini  mesin tambahan tersebut belum  operasikan, apasih kendala yang  dihadapi oleh pihak RSUD dr Mur-  jani Sampit

Seperti yang disampaikan Anggota Komisi  III DPRD Kabupaten Kotim Riskon Fabiansyah bahwa dirinya merasa tidak puas terhadap pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten. Sebelumnya menargetkan awal tahun 2022  lalu sudah mengoperasionalkan tambahan mesin cuci darah yang  dimiliki oleh Rumah Sakit Umum  Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit. 

 “RSUD dr.  Murjani memiliki 21 unit mesin  cuci darah, tetapi hanya 6 unit  yang beroperasi sedang 15 unit  mesin lainnya menurut informasi  sudah terpasang di gedung baru,  tetapi terkendala dengan per-  izinannya sehingga belum dapat  di fungsikan, dan ia juag meminta  pihak manajemen RSUD dr Murjani Sampit secepatnya melakukan  monitoring terhadap perizinan  tersebut,” kata Riskon, Kamis (25/8/2022).

Kendati mempunya mesin cuci darah, namun disayangkan ujarnya tidak bisa dioperasionalkan percuma saja, harusnya  kalau memang ada kendala, bisa  dikoordinasikan bagaimana men-  cari solusinya agar perizinanannya  dapat di penuhi, kami Komisi III  siap membantu pendampingan  untuk bersama-sama agar perizinannya pengoprasian mesin itu dapat dipenuhi.

Politisi Partai Golkar ini juga  menyampaikan keberadaan mesin  cuci darah sangat dibutuhkan, hal  ini menyangkut nyawa, karena  hingga saat ini ada sekitar 200 lebih  warga yang antri untuk melakukan  cuci darah karena warga tersebut  mengalami gagal ginjal, dan alat  yang di operasionalkan oleh RSUD  dr Murjani Sampit belum bisa  melayani seluruhnya, sehingga  mereka harus di rujuk ke rumah  sakit Palangkaraya, Pangkalanbun  dan juga ke Banjarmasin.

“Rujukan keluar daerah menjadi  persoalan yang banyak dikeluhkan  oleh masyarakat, karena menyang-  kut biaya yang dikeluar terlalu  besar, apalagi masyarakat yang  kurang mampu, karena mereka  harus mengeluarkan biaya untuk  hidup seperti kebutuhan makan dan sewa tempat tinggal,” ucap Riskon.

Ia juga mengatakan kalau  penambahan mesin cuci darah  itu segera dapat terwujud maka  pasien yang ekonominya tidak  mampu, tidak perlu dirujuk ke  rumah sakit di luar daerah. Ini  sangat membantu karena layanan  cuci darah sangat urgen dan vital  bagi pasien.

“Tidak sedikit dari masyarakat  Kabupaten Kotim yang akhirnya  harus menyerah dan kehilangan  nyawa karena terkendala biaya  untuk akomodasi cuci darah keluar daerah, maka hal ini harus  segera dicarikan solusinya agar  semua alat mesin cuci darah yng  dimiliki RSUD dr.Murjani dapat di  fungsikan semua, sehingga tidak  ada lagi pasien yang dirujuk keluar  daerah,” tutupnya.(rik)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: