Foto : Pj Bupati Barsel, Lisda Arriyana, S.Sos, melantik Damang Adat Kecamatan Jenamas Periode 2022-2028, H. Mulyadi.

Damang Adat Diminta Serius Menjaga Wibawa Lembaga Adat

Foto : Pj Bupati Barsel, Lisda Arriyana, S.Sos, melantik Damang Adat Kecamatan Jenamas Periode 2022-2028, H. Mulyadi, Senin (20/6/2022).

Beritakalteng.com, BUNTOK – Pj Bupati Barito Selatan, Lisda Arriyana mengatakan bahwa Damang Adat merupakan mitra pemerintah diharapkan untuk selalu bersungguh-sungguh menegakkan hukum adat dan menjaga wibawa lembaga adat.

Pesan itu ia sampaikan saat melantik Damang Adat Kecamatan Jenamas periode 2022-2028, H. Mulyadi di Kantor Kecamatan Jenamas, Senin (20/6/2022).

“Damang adat merupakan mitra pemerintah Kabupaten, Kecamatan hingga Desa dalam menegakkan, memperjuangkan dan melestarikan hukum maupun hak adat masyarakat,” ucapnya.

Mantan Kepala Bagian Pemerintahan di Setda Barsel ini berharap, agar Damang yang dilantik bisa melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh sesuai tanggung jawab dan tugas fungsinya.

Mengingat, saat ini harapan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan, termasuk lembaga adat sebagai salah satu dari bagian kehidupan masyarakat itu sendiri.

“Sebagai Damang Adat tugasnya menegakkan hukum adat dan menjaga wibawa lembaga adat kedemangan, menyelesaikan perselisihan dan atau pelanggaran adat,” ingatkan Lisda.

Selain itu juga, Damang Adat juga harus menjadi pelopor bagi masyarakat adat dalam memelihara, mengembangkan dan menggali kesenian dan kebudayaan asli daerah, serta memelihara benda-benda dan tempat bersejarah, mengelola hak-hak adat serta membantu pemerintah terutama di bidang adat.

Dengan begitu besarnya pengaruh Damang Adat dalam kehidupan bernegara khususnya masyarakat adat, maka dari itu, Damang Adat diharapkan juga terus komitmen untuk turut serta memelihara dan menjaga stabilitas daerah dan nasional.

“Sekali lagi kami mengharapkan Damang yang dilantik agar optimal dalam menjalankan tugas dan pengabdian serta mendorong masyarakat terus menjaga dan melestarikan serta membudayakan falsafah hidup Budaya Huma Betang atau hidup beradat,” pinta Lisda mengakhiri.(Sebastian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *