BERITAKALTENG.com – SAMPIT – Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Hj Darmawati menekannya mudah terjadinya banjir di sejumlah desa di Kotim beberapa tahun terakhir ini, tidak lepas dari rusaknya hutan di daerah.
“Hutan kita semakin tahun semakin berkurang, ini diakibatnya pembukaan lahan secara besar-besaran untuk perkebunan kelapa sawit, permukiman, pertanian hingga pembukaan akses,” terang Darmawati.
Sementara, timpalnya, kerusakan hutan bias terjadi akibat pembalakan atau penebangan liar, kebakaran hutan, bahkan tidak menutup kemungkinan ada dugaan terjadi perambahan kawasan hutan untuk perkebunan maupun pertambangan.
“Jika tidak ada upaya untuk mempertahankan sisa hutan yang ada dan memperbaiki hutan yang sudah rusak, kita khawatir musibah banjir akan semakin parah beberapa tahun kemudian,” tegas Darmawati.
Politisi Partai Golkar tersebut, menyarankan pemerintah setempat meningkatkan sinergi dengan pemerintah provinsi dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, khususnya melalui instansi-instansi vertikal yang ada di daerah.
“Dinas Lingkungan Hidup selaku ujung tombak pemerintah daerah, perlu melakukan terobosan dan aksi nyata dalam penyelamatan lingkungan. Reboisasi hutan dan penanaman pohon di daerah resapan air harus semakin digalakkan,” pungkasnya. (Rik/Arl)