Beritakalteng.com, BUNTOK – Berkomitmen memberikan kontribusi besar dalam pembangunan daerah dengan membuka kran tenaga kerja bagi masyarakat di wilayah investasi, PT. Monttalat Jaya Utama (MJU) mempekerjakan seratus persen karyawan lokal.
Disampaikan oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) PT. MJU, Arianto, melalui HRD, Supriadi, kebijakan rekruitmen tenaga kerja lokal oleh perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara itu, dikarenakan pihaknya tidak ingin lagi warga pribumi hanya dijadikan penonton sementara sumber daya alam (SDA) di daerahnya dikeruk untuk dibawa ke luar.
“Banyak perusahaan yang berinvestasi di wilayah Barito Selatan, tapi (karyawan) orang lokalnya hanya beberapa orang, semua ditarik dari luar. Kami tidak mau masyarakat jadi penonton, makanya kehadiran kami bisa memberikan sedikit manfaat buat masyarakat,” ucapnya saat ditemui di Kantornya, Sabtu (12/1/2022).
Diakui Supriadi, untuk saat ini dalam proses penambangan, perusahaan secara bertahap sudah mempekerjakan masyarakat dari tujuh desa yang ada di wilayah Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara (Barut) serta Kecamatan Dusun Utara (Dusut) dan Gunung Bintang Awai (GBA) di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) yang merupakan ring satu wilayah kerjanya, yakni Tapen Raya, Batu Raya, Ngurit, Rampamea, Bantai Bambure, Tamparak Layung dan Sungei Paken.
“Setidaknya sudah ada sekitar 60 karyawan yang kita miliki sekarang, dan semuanya itu kita rekrut dari masyarakat di desa-desa yang ada di wilayah kerja kita,” terang pria asal Muara Teweh, Barut ini.
“Mungkin kami satu-satunya di Kalimantan Tengah ini yang semua tenaga kerjanya baik itu KTT-nya, tenaga ahlinya, stafnya sampai yang di lapangan itu semua orang lokal,” ungkapnya.
Sementara itu, kedepannya dikarenakan tujuan Hauling perusahaan adalah di Kelurahan Pendang, Dusut, maka pihak perusahaan juga akan merekrut karyawan lokal dari beberapa desa yang akan dilewati yang masuk dalam lingkup kecamatan GBA dan Dusut.
“Hanya saja saya bilang step by step (bertahap) kita dulu. Tidak bisa segala sesuatunya langsung kita laksanakan,” akui dia.
“Step pertama kita buka tambang, tentu warga yang ada di wilayah tambang itu yang kita prioritaskan dulu. Nanti begitu kita mau Hauling, kita akan sosialisasikan lagi bahwa proses rekruitmennya kita akan prioritaskan adalah warga desa yang berada di jalur Hauling itu,” tuturnya menjelaskan.
Untuk itu, dia kemudian meminta kepada masyarakat yang sudah mengajukan lamaran kerja di PT. MJU untuk bersabar, sebab perusahaan sudah berkomitmen menjadikan karyawan lokal sebagai prioritas penerimaan.
“Kita minta supaya masyarakat yang sudah mengajukan lamaran untuk bersabar, karena kita masih menunggu tahapan selanjutnya untuk penambahan tenaga kerja. Karena nanti sampai waktunya Hauling, kita wajib mangakomodir mereka,” pinta Supriadi.
Dia kemudian menjelaskan kenapa karyawan PT. MJU adalah lokal, dikarenakan perusahaan memiliki prinsip, bahwa sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kalimantan Tengah ini adalah orang-orang yang memiliki kualitas yang sama dengan tenaga kerja dari luar dan mampu menjalankan managemen perusahaan secara baik.
“Jadi di bidang pertambangan ini, orang lokal itu sebenarnya mampu. Hanya saja selama ini, kesempatan mereka untuk bersaing itu tidak ada,” tukasnya.
“Kebetulan saat ini kami orang lokal diberikan kesempatan, maka dengan ini akan kami buktikan, bahwa kami mampu menjalankan managemen perusahaan dengan baik,” optimisnya.
Dengan mempekerjakan seluruhnya tenaga kerja lokal, diakui Supriadi lagi, bukan berarti bahwa pihaknya tidak menghargai SDM yang berasal dari luar daerah.
“Kalau nanti kami memang membutuhkan tenaga ahli atau teknis dari luar, ya mau tidak mau, suka tidak suka tetap kita lakukan juga rekruitmen dari luar daerah,” tutupnya.(Sebastian)