BERITAKALTENG.COM – SAMPIT – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie mengingatkan agar keberadaan guru honorer di sekolah negeri maupun swasta harus menjadi perhatian pemerintah daerah agar mereka dapat sejahtera.
“Kesejahteraan guru honorer harus menjadi perhatian pemerintah daerah agar mereka bisa mendapatkan penghasilan yang layak, karena keberadaan mereka sangat membantu, bahkan mereka rela mengajar meski hanya diberi insentif yang kecil sesuai kemampuan sekolah, terutama yang di daerah pelosok,” ujar Rinie, Jumat (30/4/2021).
Menurutnya saat ini masih banyak sekolah di Kabupaten Kotim yang mengandalkan guru honorer untuk memenuhi kebutuhan guru di sekolah mereka. Guru honorer diberi insentif sesuai kemampuan sekolah, bahkan ada yang hanya ratusan ribu rupiah, terlebih lagi di sekolah-sekolah swasta maupun sekolah negeri yang berada di pelosok.
“Kita harus berterima kasih karena di tengah kurangnya guru akibat sebaran yang tidak merata, khususnya di pelosok, keberadaan guru honorer sangat membantu. Banyak guru yang enggan ditugaskan di pelosok sehingga keberadaan guru honorer sangat berperan penting membantu sekolah mendidik anak-anak di kawasan pelosok,” terangnya Rinie.
Politikus Partai PDI Perjuangan ini juga mengatakan, pemerintah daerah bisa membantu mereka dengan mengalokasikan anggaran untuk memberi insentif guru honorer tersebut. Dengan begitu, para guru honorer bisa mendapat penghasilan tambahan, selain yang mereka terima dari pihak sekolah.
“Selain itu juga pemerintah daerah juga bisa mengangkat guru honorer menjadi tenaga kontrak sehingga mereka mendapat gaji yang layak sesuai upah minimum. Bisa pula pemerintah memprioritaskan mereka dalam perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sehingga mereka mendapat gaji yang lebih baik,” ucap Rinie.
Dirinya juga mengatakan bahwa pihak DPRD Kabupaten Kotim juga sangat mendorong kebutuhan guru di daerah ini dapat dipenuhi. Selain itu juga perlu dilakukan pemerataan sebaran guru agar pemerataan peningkatan kualitas pendidikan juga tercapai.
“Selama ini banyak guru yang menumpuk hanya didalam kota saja, sehingga guru yang sudah mempunyai kualitas hanya ditempatkan di dalam kota saja, sehingga pendidikan di daerah pelosok masih jauh tertinggal, maka ke depannya diharapkan adanya pemerataan kualitas pendidikan,” tutupnya. (arl)