BERITAKALTENG.COM – SAMPIT – Dampak pandemi Covid-19 dirasakan hampir segenap masyarakat, mulai dari pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), merosotnya pendapatan masyarakat, hingga rendahnya daya beli. Hal ini pula yang melatarbelakangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) meluncurkan program padat karya atau cash for work (CFW).
“Ini merupakan sesautu yang baru bisa jadi fail project ke depannya untuk kegiatan- kegiatan serupa karena ini lebih memberdyaakan masyarakat sekitar, sehingga kedepan kalau ini bisa jadi fail project masyarakat jadi lebih bertangung jawab dengan progam-program yang diadakan oleh pemerintah daerah,” ujar Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah usai menghadiri launching bantun pemerintah untuk masyarakat cash for work (CFW) atau program padat karya, Kamis (29/4/2021).
Menurut Riskon, program CFW ini ditujukan untuk membiayai para tenaga kerja yang diikutkan dalam pekerjaan perbaikan ringan infrastruktur berbasis masyarakat (IBM) yang mengalami penurunan kualitas. Pihaknya sangat mendukung keberadaan program ini dan berharap bisa mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian perekonomian pada masa pandemi yang belum juga berakhir.
“Program ini juga bertujuan mempercepat pemulihan ekonomi, memberikan efek positif terhadap masyarakat dalam hal membangkitkan motivasi kerja serta menambah infrastruktur berskala kecil,” sampai Anggota DPRD Kotim asal daerah pemilihan (Dapil) I Mentawa Baru Ketapang ini.
Politikus muda Partai Golkar ini juga mengingatkan agar Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) penerima program KOTAKU ini untuk mengelola dana kegiatan dengan sebaik-baiknya, sehingga masyarakat dapat menikmati manfaat dari program yang diluncurkan.
“Sehingga selain program ini bermanfaat untuk pemeliharaan infrastruktur, juga memberikan kontribusi yang nyata membantu perekonomian masyarakat,”ucap Riskon. (arl)