FOTO : Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf (kiri) ketika membagikan sembako ke warga.

Ringankan Beban Warga, Wahid Yusuf Bagikan 376 Paket Sebako

FOTO : Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf (kiri) ketika membagikan sembako ke warga.

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Dibulan suci yang penuh berkah seperi sekarang ini, sangat tepat bagi setiap umat untuk saling berbagi dan menebarkan kebaikan ke sesama umat. Ditambah lagi dengan kesulitan yang dihadapi masyarakat akibat wabah covid-19 yang hampir terjadi di seluruh indonesia tak terkecuali di Provinsi Kalimantan Tengah.

Seperti yang dilakukan legislator muda Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf yang menjalankan aksi kepedulian dalam upaya meringankan beban masyarakat yang terdampak virus korona atau Covid-19 di kota setempat.

Dalam aksi sosialnya tersebut, Wakil Ketua I DPRD Palangka Raya dari Partai Golkar ini membagikan kurang lebih 376 paket sembako, bagi sejumlah golongan masyarakat yang tersebar di beberapa kelurahan di Kota Palangka Raya.

Wahid mengatakan, penyaluran ratusan paket sembako itu merupakan inisiatif pribadinya, setelah melihat begitu luasnya dampak Covid-19 bagi kehidupan serta penghidupan masyarakat. Terlebih bagi mereka yang termasuk dalam golongan rentan serta yang berpenghasilan harian.

“Saya mendukung penuh upaya yang dijalankan Pemerintah Kota Palangka Raya melalui gugus tugas Covid-19. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Saatnya kita bersatu padu menghadapi sesuai peran kita masing-masing, ujar Wahid, Selasa (19/5/2020), disela menjalankan aksi sosialnya.

Disebutkan, sasaran dari penyaluran bantuan sembako tersebut, yakni para pedagang kreatif lapangan (PKL), porter bandara, hingga lembaga swadaya masyarakat yang tersebar di Kecamatan Pahandut, Jekan Raya hingga Kecamatan Sebangau.

“376 paket sembako untuk tahap pertama yang dibagi berdasar kepala keluarga (KK), terutama mereka yang tergerus pendapatan ekonominya akibat pandemi di
Kota Cantik,”ucapnya lagi.

Adapun proses penyaluran bantuan tersebut, dilakukan dengan metode by name by adress atau berbasis data. Sehingga proses penyaluran bantuan tidak menimbulkan kerumunan dan sesuai dengan anjuran pemerintah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: