
Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), dr. Suyuti Syamsul menerangkan bahwa saat ini, persediaan APD, masker, vaksin dan kebutuhan medis lainnya, yang tersimpan di gudang farmasi Dinkes Kalteng, untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dapat dikatakan cukup hingga beberapa waktu kedepan.
“Persediaan APD, masker, vaksin dan kebutuhan medis lainnya yang tersimpan di gudang farmasi Dinkes Kalteng, untuk saat ini masih cukup hingga 20 hari kedepan, untuk sekedar diketahui bahwa persedian tersebut, bersumber dari bantuan pemerintah pusat, serta ada pula yang sebagiannya kita adakan secara mandiri,” Ucap dr. Suyuti, Selasa (5/5/2020).
Wakil Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC-19) Provinsi Kalteng tersebut mengatakan, persediaan tersebut merupakan ‘buffer stok’ atau stok penyangga yang disimpan pada gudang perbekalan farmasi yang ada di bawah Dinkes Kalteng.
Yang mana, maksud dari buffer stok itu sendiri, adalah untuk jaga-jaga, jika terjadi krisis perbekalan farmasi di daerah, saat situasi pandemi COVID-19. Gudang perbekalan farmasi Dinkes Kalteng, memiliki tanggung jawab, untuk memelihara sistem penyangga pada jumlah yang optimal.
“Jika ada yang dikeluarkan, misalnya APD, masker ataupun vaksin untuk disalurkan kepada rumah sakit atau melalui Dinkes kabupaten kota se Kalteng, selama masa pandemi COVID-19, maka itu harus sesegera mungkin diadakan kembali,” Terangnya.
Dimana, pengadaan itu sendiri, bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui donasi, bantuan permintaan ke pemerintah pusat, atau pembelian secara mandiri, untuk kembali mencukupkan dan terjaganya angka persediaan yang optimum.
Ungkapnya, selama situasi pandemi COVID-19 yang tengah mewabah di wilayah Kalteng ini, serta memastikan ketersediaan perlengkapan medis tersebut, pihaknya juga telah mengajukan Rencana Kegiatan Belanja (RKB) kepada pemerintah provinsi, melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) guna dibicarakan dan disepakati bersama-sama, karena mengingat sumber anggaran tersebut berasal dari mata anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Kalteng.
RKB penanganan kesehatan COVID-19, maksudnya ialah anggaran yang diajukan oleh Dinkes Kalteng, untuk mencukupkan beberapa kebutuhan perlengkapan medis yang masih belum ada ataupun yang tidak ada di salurkan oleh pemerintah pusat, selama pandemi COVID-19, yakni dengan cara membelanjakan atau membeli secara mandiri.
“Anggaran RKB tahap pertama yang sudah ada, yakni berkisar Rp. 13,5 Milyar tapi masih belum terpakai semua. Yang pasti penggunaan anggaran tersebut digunakan untuk membeli secara mandiri berbagai perlengkapan medis dan kebutuhan lainnya, untuk ditempatkan di gudang farmasi Dinkes Kalteng,” Imbuhnya.
Sementara itu, Dirinya juga menambahkan, peralatan medis yang digunakan, saat ini masih menggunakan peralatan yang ada di masing-masing rumah sakit saja. Pihaknya mengoptimalkan peralatan medis yang ada dulu.
“Ketersediaan APD, masker dan lainnya yang tersimpan di Gudang Farmasi, untuk ketersediaannya masih bisa mengcover sampai dengan 20 hari kedepan, sementara masih menunggu suplai dari pemerintah pusat, serta mengupayakan untuk menyediakan secara mandiri,” Pungkasnya.(YS/a2)