Beritakalteng.com, BUNTOK – Mengantisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan ketersediaan pangan dan barang-barang medis di pasaran, Ketua DPRD Barito Selatan HM. Farid Yusran meminta pemerintah daerah setempat melalui instansi terkait, segera lakukan sidak pasar.
Pesan ini, disampaikannya sebab ia merasa khawatir akan terjadi kelangkaan pangan dan obat-obatan, masker, hand sanitizer di pasaran Barsel dan menyebabkan harga-harga barang kebutuhan menjadi melonjak tinggi.
Untuk itu, Farid berharap pemerintah daerah setempat agar bergegas melakukan pengecekan dan upaya-upaya yang dianggap perlu guna mencegah terjadinya kelangkaan pangan dan kebutuhan medis di tengah status tanggap darurat wabah corona (Covid-19) di Kalimantan Tengah.
“Salah satu tugas yang diemban oleh pemerintah daerah, adalah menjamin ketersediaan pangan dan obat-obatan bagi masyarakat agar memberikan rasa aman dan menghindari kepanikan selama masa karantina mandiri dirumah masing-masing,”ujar Farid kepada awak media, Selasa (24/3/2020).
Dijelaskannya, penimbunan barang kebutuhan pokok dan medis atau yang dikenal dengan istilah “Panic Buying” adalah perilaku spontan setiap individu saat terjadi sebuah tekanan baik eksternal maupun internal
Ketika banyak masyarakat berbondong-bondong membeli sembako, masker dan cairan antiseptik serta hand sanitizer secara besar-besaran kemudian saat pasar tidak tanggap akan situasi tersebut, maka akan terjadi kelangkaan barang tertentu, ini tentunya akan menyusahkan semua orang.
Lanjut politisi dari PDIP tersebut, bahwa perilaku ini sudah terjadi di beberapa kota besar termasuk Jakarta dan kota lainya. Sebab itulah, pihak legislatif siap membantu untuk duduk bersama dengan pihak eksekutif dan stakeholder lainnya, guna mencarikan solusi terbaik untuk menjaga stabilisasi pasar dan menekan lonjakan harga barang.
Pasalnya, sebuah langkah berani dan tepat sasaran, sangatlah penting diambil demi menyelamatkan masyarakat Barito Selatan.
Karena menurutnya, semua orang tidak tau sampai kapan wabah Covid-19 ini memaksa masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar rumah.
“Kita tidak tahu sampai kapan ini dan apa yang harus kita lakukan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat kita. Ini perlu tindakan yang segera dan tepat dari semua pihak khususnya pemerintah daerah,” pungkasnya.(Sebastian)