Beritakalteng.com, TAMIANG LAYANG- Kemarau yang melanda wilayah Bartim, berdampak terhadap ketersedian air baku PDAM Bartim. Pasalnya debit air sungai semakin mengecil, dan akan berpengaruh terhadap penyaluran air kepada para pelanggan.
Direktur PDAM Bartim Hendroyano. ST mengungkapkan, musim kemarau yang terjadi sekarang, akan berdampak terhadap debit air sungai sirau, yang merupakan sumber air baku tang diolah PDAM wilayah setempat.
“Ketersediaan air baku di musim kemarau menipis dan tentu saja berpengaruh kepada pelayanan,” kata Hendroyano saat dikonfirmasi, rabu (7/8).
Hendroyono juga mengatakan selaun permasalahn dampak dari musim kemarau saat ini, ditambah lagi kondisi embung yang sudah mengalami kerusakan dan perlu perbaikan, namun kewengannya bykan pada pemkab Bartim.
“Secara kasat mata memang kondisinya rusak. Namun kewenangannya lebih ke pemilik embung (balai-red). Seandainya itu aset pemkab mungkin lebih mudah dalam proses perbaikannya,” ungkapnya.
Hendroyono juga menambah dengan melihat kondisi pelayanan yang terganggu akibat berkurangnya air baku dari sungai sirau.
Maka dihimbau kepada masyarakat, terutama para pelanggan, agar lebih hemat dalam menggunakan air “Menghimbau agar masyarakat lebih menghemat pemakaian air leding,”pintanya.
Ketika disinggung apakah ada pengaruh atau dampak dari dugaan aktifitas perusahaan dihulu sungai terhadap ketersedian air baku PDAM yang semakin menipis. Hendroyono enggan untuk berkomentar.
“Bisa dukonfirmasi kepada instansi yang berwenang untuk itu,” tandasnya.(ed)