Daging Ayam Beku Upaya Tekan Angka Inflasi

BeritaKalteng.com, Palangka Raya-Daging ayam ras berpotensi menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar di Kalimantan Tengah, Mengingat tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditi tersebut saat pelaksanaan hari besar keagamaan nasional (HKBN).

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng mencata, ibulan November 2018 Kalimantan Tengah mengalami Deflasi 0,05 persen yang dipengaruhi komoditi bahan makanan (daging ayam ras.red).

Kendati demikian, Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah melalui instansi dan lembaga terkait, terus melakukan upaya dalam menstabilitasi harga serta menekan tingginya angka inflasi.

Seperti Pembentukan Supply Chain Daging Ayam Beku yang merupakan inovasi dari Pemerintah Daerah Provinsi Kalteng, BI, dan Bulog melalui Tim Pengendali Infalsi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng.

Kepala Bulog Kalteng, Faisal menyampaikan, adanya ayam beku dengan harga ekonomis (Rp.34.000 per Kg.red) diharapkan  mampu mencukupi tingginya permintaan masyarakat terhadap daging ayam.

“bulog berfungsi dalam menjaga stabilitas harga. Jangan sampai kita melaksanakan itu pedagang juga tidak diuntungkan, artinya kita juga menjaga keseimbangan jangan sampai pedagang ambil untung besar, tapi kasian konsumen” kata Faisal baru-baru ini.

Dengan harga Rp.34.000 per Kg sesuai dengan harga harga eceran tertinggi ujarnya menambahkan, pedagang sudah diuntungkan. Dan harga tersebut tentunya juga menyesuaikan dengan harga saat ini yang dinilai cukup tinggi.

Disisi lain, Kepala Perwakilan BI Kalteng Wuryanto menyampaikan, Daging ayam, bawang merah dan tiket pesawat terbang jadi komoditi penyumbang angka inflasi.

“Harga daging ayam segar diperkirakan mencapai Rp.36.000 per kg, sementara harga daging ayam beku hanya Rp.34.000 per kg.” kata Wuryanto.

Dirinya berharap bulan desember 2018 inflasi di Kalteng dapat terkendali. dua tahun terakhir Kalteng rata-rata angka inflasi dibawah 4 persen.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib H. Said Ismail menyampaikan bahwa dalam segi higenis, sehat dan bersih, daging beku lebih higenis dari pasaran.

“Andaikata bisa ditambahkan daging ayam segar beku. Usulan saya yang kedua, daging ayam segar beku bukan sasaranya bukan hanya di tingkat rumah tangga, kita yang punya restroan, ayo promosikan beralih ke daging ayam segar beku.” tutupnya.(Aa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: