BERITAKALTENG.COM, SAMPIT – Akibat terputusnya aliran listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) khususnya di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, sejak Selasa (11/10/2022) malam, membuat aktivitas warga serta pelayanan publik yang berhubungan dengan listrik menjadi terganggu.
Dari pantauan, hingga Kamis (13/10/2022) beberapa instansi pemerintah terpaksa tidak bisa melaksanakan kegiatan pelayanan seperti hari-hari biasanya, hal ini dikarenakan peralatan yang berhubungan dengan jaringan listrik seperti komputer serta internet tidak berfungsi dengan normal.
Meskipun mempergunakan mesin genset, namun tidak semua peralatan kantor dapat digunakan dengan maksimal seperti biasanya, karena keterbatasan kapasitas tegangan genset.
Sementara itu, aktivitas warga untuk melakukan kegiatan sehari-hari pun menjadi lumpuh.
Seperti salah seorang warga Kecamatan Baamang, Hakim (40) yang memiliki usaha rental komputer dan fotokopi di Jalan Ki Hajar Dewantara Sampit.
“Macet mas, terpaksa libur dulu sementara sampai listrik kembali normal”, ucapnya.
Senada, Hellyanti (32) seorang ibu rumah tangga mengaku kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari di rumahnya.
“Nggak bisa memasak dan mencuci karena pasokan air PDAM juga ikut terhenti”, keluhnya.
Ia berharap agar jaringan listrik dari PLN bisa segera kembali normal.
Diketahui, pemadaman listrik yang melanda Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Kotim dikarenakan terjadi gangguan sistem kelistrikan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (KV) di Jalur Transmisi arah Kasongan-Parenggen.
Hingga saat ini, secara bertahap PLN melakukan penormalan gardu induk dan selanjutnya akan melakukan penormalan jaringan distribusi listrik kepada pelanggan.(Tommy Barito)