FOTO :

Palangka Raya dan Sampit Alami Deflasi Selama Agustus 2021

FOTO : Kepala BPS Kalteng, Eko Marsono.

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Berdasarkan hasil potret yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng tercatat selama bulan Agustus 2021, Kota Palangka Raya terjadi deflasi sebesar 0,14 persen atau mengalami penurunan indeks harga dari 106,39 dibulan Juli 2021 menjadi 106,24 dibulan Agustus 2021.

Deflasi ini terjadi karena penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,51 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen, serta kelompok transportasi sebesar 0,04 persen.

Kepala BPS Kalteng, Eko Marsono dalam press release menyampaikan, Inflasi tahun kalender 1,06 persen terjadi akibat peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,84 persen, kelompok pakaian dan alas kaki (2,34 persen),serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,91 persen.

“inflasi tahun ke tahun 1,71 persen disebabkan oleh peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau 4,64 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 2,97 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 2,24 persen,” kata Eko, Rabu (01/9/2021).

Eko Menambahkan, searah dengan Palangka Raya, deflasi juga terjadi di Sampit yakni sebesar 0,18 persen selama Agustus 2021 atau mengalami penurunan indeks harga dari 107,10 Juli 2021 menjadi 106,91 Agustus 2021.

Deflasi di Sampit dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,66 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,13 persen, serta kelompok transportasi 0,10 persen.

Inflasi tahun kalender 1,34 persen dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga dari kelompok kesehatan 22,84 persen, kelompok pendidikan 2,10 persen, serta kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,03 persen.

Inflasi tahun ke tahun 1,87 persen pun melaju positif yang disebabkan oleh peningkatan indeks harga kelompok kesehatan 23,09 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 2,98 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,77 persen.

Kelompok bahan makanan, minuman, dan tembakau masih mendominasi penurunan indeks harga di kedua kota, terutama komoditas cabai rawit dan daging ayam ras yang memberikan andil cukup besar penyebab terjadinya deflasi.

Cabai rawit memberikan andil terhadap penurunan indeks harga di Palangka Raya sebesar 0,07 persen, sedangkan di Sampit sebesar 0,17 persen. Daging ayam ras juga memberikan andil sebagai penghambat laju inflasi di Palangka Raya 0,06 persen dan Sampit 0,23 persen.

Namun, terdapat pula komoditas bawang merah, semangka dan tomat yang memberikan andil inflasi baik di Palangka Raya maupun Sampit. Tarif angkutan udara pun masih berpengaruh signifikan terhadap perubahan indeks harga di Sampit selama Agustus 2021.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *