Beritakalteng.com, SAMPIT – Akibat Luapan Sungai, Puluhan desa dari 9 Kecamatan di Kotawaringain Timur (Kotim) alami banjir.
“Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya, yang hanya di 7 kecamatan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kotim M Yusup, Senin (4/5/2020).
ia mengatakan, sembilan kecamatan yang desanya terendam banjir yakni Kecamatan Tualan Hulu, Telaga Antang, Antang Kalang, Parenggean, Mentaya Hulu, Kota Besi, Cempaga, Cempaga hulu dan Kecamatan Bukti Santuai.
Diterangkan Yusuf, terendamnya puluhan desa disebabkan tidak mengalirnya air dari sungai dikarenakan sungai diberapa desa itu ikut meluap. Kendati mengalami banjir, namun aktifitas warga tetap seperti biasanya.
“Ketinggian banjir sendiri cukup bervariasi di beberapa desa. Ada ketinggian air dari permukaan jalan mencapai 15 cm dan ada juga yang sampai 1 meter,” jelasnya.
Sampai saat ini, kata M Yusuf banjir sudah ada yang masuk hingga ke dalam rumah. Apalagi saat air sungai sedang pasang, banjir kedalaman air makin tinggi.
“Sejumlah petugas BPBD sudah turun ke lapangan untuk mendata berapa jumlah warga yang terdampak. Hal itu supaya nantinya bisa diberikan bantuan berupa logistik,” tandasnya.
Sejauh ini, kata Yusuf pihaknya masih melakukan pendataan jumlah kepala keluarga yang mengalami dampak banjir. “Belum bisa kita pastikan berapa KK yang terdampak. Kemungkinan bisa ratusan KK yang terkena musibah itu,” pungkasnya menambahkan.
Sementara itu Kepala Badan Meteorologi Klimatonogi dan Geofisika (BMKG) Stasiun H Asan Sampit, Nur Setiawan mengatakan, intensitas hujan deras cukup tinggi terjadi di sejumlah wilayah di Kotim. Bahkan berlangsung hingga beberapa jam hingga potensi peningkatan banjir daerah ini.
“Hujan terjadi malam hingga menjelang pagi. Sehingga sangat berpotensi terjadinya banjir, apalagi dibarengi dengan air pasang, kalau bersamaan dengan pasang surut air laut, hingga debit air hujan yang turun tidak dapat segera mengalir ke laut, maka potensi banjir akan meningkat di beberapa wilayah.terutama kawasan yang menjadi langganan setiap tahunnya,” katanya, Senin (4/5).
Menurutnya, hal itu harus diwaspadai oleh masyarakat, karena banjir bisa mengancam siapa saja. Apalagi di daerah yang berada di tepi sungai atau dataran rendah. Setiawan juga mengingatkan bahwa hujan deras yang terjadi di Kotim saat ini rata-rata malam hari. Sehingga butuh kewaspadaan, karena dikhawatirkan debit air meningkat hingga ketinggian mencapai atas lantai rumah.
“Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan, karena intensitas hujan saat ini cukup tinggi, dan saat ini banjir terjadi di Kecamatan Tualan Hulu, Parenggean, Antang Kalang. Telaga antang, Cempaga, Cempaga Hulu dan Kota Besi,” pungkasnya.(dro/a2)