Beritakalteng.com, SAMPIT- Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah meresmikan dua Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Ke depan, diharapkan para pelajar kita mengerti bagaimana mengutamakan pendidikan daripada merencanakan pernikahan yang masih dalam usia dini,” ujar Kepala Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN Kalimantan Tengah Dison, Senin (14/10/2019).
Dua sekolah yang ditetapkan menjadi Sekolah Siaga Kependudukan adalah SMP Negeri 3 Sampit dan Madrasah Aliyah Negeri Sampit. Dua sekolah ini dipilih karena melihat berbagai prestasi yang diraih muridnya di bidang yang terkait dengan kependudukan.
“Dalam program SKK ini, tidak ada mata pelajaran baru, namun setiap mata pelajaran diintegrasikan dengan informasi dan pengetahuan yang berkaitan tentang kependudukan,” ujar Dison.
Menurutnya pihak sekolah juga menyiapkan pondok baca yang isinya lebih banyak buku-buku tentang kependudukan. Seperti terkait kesehatan reproduksi, bahaya narkoba, keluarga berencana dan lainnya. Dia mengatakan, pengetahuan tentang kependudukan kepada anak sejak dini sangat penting, seperti terkait dampak kurang baik pergaulan bebas dan pernikahan dini.
“Dengan adanya SSK tersebut para pelajar akan memiliki pemahaman yang baik, sehingga mereka bisa mengambil langkah yang benar dalam mempersiapkan masa depan mereka. Kami juga berterima kasih karena dukungan pemerintah daerah selama ini cukup bagus,” terangnya.
“Diharapkan bisa ditingkatkan lagi karena Kabupaten Kotim beberapa kali meraih juara program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kotawaringin Timur Hj Ellena Rosie mengatakan, melalui program ini, pelajar diberi materi kependudukan seperti upaya menekan angka kelahiran bayi, kematian ibu dan lainnya bersangkutan dengan kependudukan.
“Saya berharap dengan adanya SSK itu agar anak-anak mendapat pemahaman dari awal bahwa kualitas yang diutamakan dalam keluarga, bukan kuantitas atau jumlah anak,” ujar Rosie.
Sementara Kepala sekolah MAN Kotim Rusidi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pihak BKKBN yang telah peduli memperhatikan generasi muda dengan meresmikan SSK dan pojok kependudukan Al-Kautsar MAN Kotim.
“Kami sangat berterimakasih kepada pihak BKKBN yang selalu peduli dengan pelajar serta melibatkan remaja untuk menyosialisasikan tentang kependudukan melalui SSK. Kami sangat mendukung,” tutupnya.(sog)