Beritakalteng.com, BUNTOK – Meskipun sudah ditetapkan sebagai daerah yang berstatus zona merah, Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Selatan hanya menganggarkan dana sebesar Rp. 32,4 miliar untuk pencegahan dan penanganan dampak penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Informasi mengenai hal ini, diungkapkan oleh Ketua DPRD Barsel Ir. HM. Farid Yusran, seusai pelaksanaan rapat refocusing dan realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020 di Kantor DPRD setempat, Kamis (23/4/2020).
Dikatakan Farid, pada prinsifnya Dewan menyetujui dengan jumlah dana yang diajukan oleh eksekutif tersebut. Namun, diakui oleh Ketua DPC PDIP Barsel ini lagi, pihaknya sangat menyayangkan jumlah yang diajukan itu, karena dinilai terlalu kecil.
“Prinsifnya kita sepakat dengan anggaran yang mereka (eksekutif) ajukan, yakni sebesar Rp.32,421 miliar. Walaupun kita agak pesimis dengan kecilnya angka (yang diajukan) itu,” tukasnya.
Padahal, saat ini Barsel merupakan salah satu daerah yang mencatatkan rekor Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang ditetapkan positif Covid-19 terbanyak di Kalimantan Tengah dalam satu hari, yakni sebanyak enam orang sekaligus.
Selain itu, sambung Farid lagi, dengan adanya peningkatan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan PDP yang cukup signifikan, dikhawatirkan dengan jumlah dana yang diusulkan itu, tidak akan mampu untuk membiayai semua kegiatan terkait dengan pencegahan dan penanganan dampak Covid-19 di Bumi Batuah.
“Karena melihat kondisi (daerah) kita ini, yang positif semakin banyak, yang ODP dan PDP makin banyak, sementara di daerah kita masih kurang maksimal (penanganannya),” khawatir Farid.(Sebastian)