Foto : Mantan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, menyayangkan daerah bersemboyan Isen Mulang tersebut tidak masuk daftar sebagai salah satu daerah pelaksanaan program makan bergizi.

Teras Narang Menyayangkan Program Makan Bergizi Gratis Tidak Dilaksanakan di Kalteng

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, menyayangkan Bumi Tambun Bungai tidak masuk daftar menjadi salah satu daerah tempat penyelenggaraan program makan bergizi gratis.

Padahal, menurut mantan Gubernur Kalteng dua periode tersebut, Kalteng sedianya bisa menjadi bagian daerah yang siap menggelar Program Makan Bergizi Gratis.

Namun sayang, meski Wakil Presiden Republik Indonesia sudah meninjau uji coba programnya di Palangka Raya bersama Gubernur Kalteng dan disetujui DPRD Provinsi yang telah menyiapkan anggaran, Kalteng tidak bisa menjadi bagian dari puluhan provinsi lain yang dijadikan percontohan.

“Saya berharap bahwa kesempatan yang sama untuk Kalteng, setidaknya di Kota Palangka Raya yang siap secara infrastruktur, bisa diberikan oleh pemerintah pusat. Sehingga dengan demikian, kita bisa lebih awal menerapkan sembari mendalami dan menyempurnakan mekanisme dan manajemen program ini,” tutur dia.

Catatan ini diungkapkan oleh Teras Narang usai melakukan Kunjungan Daerah Pemilihan sebagai anggota DPD RI di Palangka Raya, Senin (6/1/2025) ke Dinas Pendidikan dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalteng.

“Saya melakukan pemantauan atas program ini dan melihat bagaimana pemerintah daerah bersiap untuk menyukseskan agenda dari pusat,” imbuhnya.

Dibeberkan dia lagi, dalam catatan yang disampaikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, pemerintah daerah sebenarnya sangat berkomitmen untuk mendukung suksesnya program ini. Termasuk juga program daerah yang mengagendakan sekolah gratis serta dukungan pada pelajar yang terbentur kesulitan pendanaan pendidikan.

Secara umum diakui Teras, dia juga menerima perkembangan dan tantangan Dinas Pendidikan dalam meningkatkan layanan serta kualitas pendidikan daerah. Di antaranya bagaimana beasiswa pendidikan TABE didorong untuk memfasilitasi 20 ribu mahasiswa tidak mampu dan 10 ribu di antaranya untuk kepentingan kuliah gratis mahasiswa di perguruan tinggi.

“Kepada kami juga disampaikan bahwa hingga saat ini masih terdapat 48 titik sekolah yang terpencil dan tidak memiliki akses internet sehingga pemerintah berinisiatif mengatasinya dengan memfasilitasi dengan panel surya dan layanan internet Starlink,” bebernya.

Teras juga mengapresiasi pula platform digital Pena Berkah Dinas Pendidikan Kalteng, yang merupakan sarana untuk pemantauan pembangunan di bidang pendidikan dan mendukung pengambilan keputusan guna perencanaan pembangunan ke depan.

“Ini adalah sebuah terobosan digital yang mudahan bisa meningkatkan mutu ekosistem dunia pendidikan kita,” sebut dia.

Secara khusus terkait program Makan Bergizi Gratis yang masuk pada ranah kepentingan pendidikan, agar dapat terselenggara dengan baik di Kalteng. Pemerintah pusat agar memberi kesempatan sekaligus memberikan pendampingan kesiapan agar program ini dapat mulai diterapkan dan pemerintah daerah bisa mulai melakukan tata kelola yang baik, sehingga kepentingan pendidikan utamanya tidak terganggu oleh program pendukungnya.

Tak hanya itu, masukan DPRD Kalteng agar pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri untuk sinergi petunjuk teknis (juknis) dengan Badan Gizi Nasional perlu ditindaklanjuti.

“Selain itu perlu dukungan penguatan kapasitas daerah, peningkatan tata kelola dan transparansi, pendekatan partisipatif, serta evaluasi berkala yang menurut saya penting,” tukas Teras Narang.

Untuk itu dia kemudian meminta kepada 13 Pemerintahan Kabupaten dan 1 Kota juga kiranya bersinergi dengan Pemerintah Provinsi sehingga pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis dan agenda perbaikan dunia pendidikan di daerah dapat lebih meluas.

“Begitu pun pada pemimpin Kalteng ke depan, bisa meneruskan agenda-agenda pembenahan dunia pendidikan yang sudah ada sehingga menjadi lebih baik dari waktu ke waktu dan berdampak pada pembangunan manusia daerah kita,” pinta dia.

“Kalau bukan kita, siapa lagi?
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” pungkas Teras.(sebastian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *