Foto : Sambil diguyur hujan, bapaslon Juana dan Tini Rusdihartie tiba di kantor KPU Barsel sekitar pukul 15.20 WIB dan langsung melakukan pendaftaran untuk ikut serta dalam kontestasi pilkada serentak tahun 2024.

Daftar Ke KPU, Juana – Tini Yakin Mampu Raup 90 Persen Suara Pada Pilkada Serentak

Beritakalteng.com, BUNTOK – Bakal pasangan calon (Bapaslon) Juana dan Tini Rusdihartie mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati Barito Selatan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Rabu (28/8/2024).

Setelah melakukan doa bersama, rombongan bertolak dari kediaman Tini pada pukul 15.00 WIB ke KPU Barsel.

Setelah melaksanakan penyerahan berkas pendaftaran, Bapaslon bupati dan wakil bupati yang diusung oleh tiga parpol, Nasdem, Gerindra dan PKB tersebut, melakukan konferensi pers di depan gedung kantor KPU Barsel.

Dalam keterangannya, Juana dengan sangat optimis menargetkan perolehan suara sebesar 90 persen pada pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) yang dijadwalkan serentak pada 27 November 2024 itu.

“Kita targetkan (perolehan suara) sekitar 90 persen,” ucapnya yakin disambut riuh simpatisan yang hadir.

Diakui Juana, pendaftaran dia bersama Tini berjalan cukup lancar dan dapat diterima. Untuk itu, dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh partai pengusung serta tim.

“Semoga kepercayaan mereka bisa saya wujudkan dalam beberapa waktu ke depan, menyesuaikan daripada tahapan pilkada itu sendiri,” ucapnya.

Selanjutnya Juana mengutarakan bahwa tujuannya untuk maju adalah demi mewujudkan kabupaten Barsel menjadi daerah yang “Gemilang”.

“Jika kita terpilih nanti akan membangun Barsel yang kita cintai ini kearah yang lebih baik. Baik itu dari sisi pembangunan, ekonomi, pendidikan dan kesehatan,, serta sisi agama atau religius,” ucap dia.

“Karena bagaimanapun kemajuan suatu daerah yang tidak diiringi dengan ketaqwaan aka hasilnya tidak bagus,” sambung dia lagi.

Selain itu, Juana juga mengajak agar seluruh elemen dalam Pilkada ini untuk menghindari money politik (politik uang). Karena menurut dua, dari sistem money politik akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang tidak berkualitas.

“Mari kita bersama-sama menjaga dan mengawal pemilihan kepala daerah, supaya siapapun yang terpilih merupakan pemimpin yang berkualitas, bukan menjadi pemimpin dari hasil membeli suara,” pungkasnya.(Sebastian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: