TIM PKM Prodi Kimia MIPA UPR Berikan Pelatihan Pembuatan Dorong Takzi ke Warga Bukit Batu

PALANGKARAYA – Tujuan memberi solusi bagi para petani dengan memanfaatkan hasil pertanian terong ungu yang tidak laku terjual menjadi produk yang lebih menarik, memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan tahan lama.

Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (Tim PKM) Universitas Palangka Raya (FMIPA UPR) melaksanakan pelatihan pembuatan Dorong Takzi (Dodol Terong Ungu Sehat dan Bergizi) bagi Kelompok Tani di Kelurahan Habaring Hurung, Kecamatan Bukit Batu.

Tim PKM yang terdiri dari dosen Program studi Kimia, fakultas Matematika Ilmi Pengetahuan alam dilatarbelakangi oleh banyaknya hasil pertanian terong ungu petani di Habaring Hurung yang tidak laku terjual.

Hal tersebut terjadi oleh karena bentuk terong ungunya yang terkadang bengkok, kecil, dan tidak bagus meskipun isi dari terong tersebut layak konsumsi sama seperti terong ungu yang lain. Ini dinilai sangat merugikan bagi para petani di Kelurahan Habaring Hurung.

Ketua Tim PKM, Chuchita, S.Pd., M.Sc menyampaikan, kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pemberdayaan kewirausahaan kepada kelompok tani di Kelurahan Habaring Hurung, Kecamatan Bukit Batu.

“Tentunya dengan memanfaatkan hasil pertanian terong ungu yang tidak laku terjual untuk dapat diolah menjadi dodol terong ungu yang sehat dan bergizi, dan tentunya memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan daya simpan yang cukup lama,” kata Chuchita belum lama ini. 

Melalui kegiatan ini ujarnya menambahkan, diharapkan dapat membantu meminimalisir kerugian, sehingga dapat meningkatkan perekonomian para kelompok tani.

Kegiatan ini merupakan salah satu solusi yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan kelompok tani di Kelurahan Habaring Hurung dan mereka terlibat aktif dalam setiap proses pelaksanaan PKM ini, mulai dari sosialisasi hingga pengemasan produk.

Lanjut chuchita, S.Pd., M.Sc mengungkapkan bawah hal tersebut juga dapat mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sisa hasil pertanian yang tidak laku terjual.

“Hasil pertanian yang tidak laku terjual akan cenderung dibuang begitu saja, sehingga dalam proses pembusukkannya akan dapat mencemari air dan menghasilkan gas methana (CH4), Sehingga hal tersebut perlu dicari segera solusinya,”

“Terong ungu juga memiliki kandungan gizi yang juga baik untuk kita konsumsi. Dalam 80 gram terong ungu mengandung 20 kalori, 1 gram protein, 5 gram karbohidrat, 3 gram serat, serta asam folat, kalium, mangan vitamin C, Vitamin K, zat besi, dan magnesium,” terangnya lagi.

Ia pun mengatakan bahwa para petani yang menjadi peserta dalam kegiatan ini tampak sangat senang dan antusias dalam mengkuti rangakaian pelatihan ini.

Sebelumnya para petani di Keluarahan Habaring Hurung hanya pasrah dengan keadaan yang ada, dimana terong ungu sisa hasil pertanian yang tidak laku terjual hanya dibuang begitu saja atau diberikan sebagai pakan ternak.

Tetapi dengan adanya pelatihan ini dapat menjadi salah satu jawaban yang solutif bagi permasalahan mereka saat ini.

Dirinya kembali berharap, dengan adanya inovasi baru dengan mengubah bahan baku terong ungu yang tidak laku terjual menjadi dodol terong ungu yang sehat dan bergizi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam berwirausaha, sehingga dapat meningkatkan perekonomian mereka.

Ditempat yang sama, ketua kelompok tani Kelurahan Habaring Hurung, Rusali, S.Pd menyampaikan ucapan terima kasih atas pelatihan yang dilakukan oleh Tim PKM Prodi Kimia FMIPA Universitas Palangka Raya ini.

“Kami sangat senang dan terbantu dengan kegiatan ini. Kami berharap akan ada keberlanjutan kedepannya dari kegiatan pelatihan ini,” ujar ketua kelompok tani Kelurahan Habaring Hurung.

Dirinya berharap dengan diadakannya kegiatan pelatihan ini dapat dikembangkan lebih lagi dengan olahan produk-produk lain yang dapat dikembangkan dengan bahan baku yang berlimpah di Kelurahan Habaring Hurung, sehingga juga dapat menjadi salah satu nilai tambah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi di masyarakat terkhususnya bagi para petani.

Program pelatihan ini bukan hanya bermanfaat bagi para petani, namun juga berdampak bagi masyarakat luas di Kelurahan Habaring Hurung, dengan meningkatnya pengetahuan dan kreatifitas dalam berwirausaha.

“Semoga kreatifitas petani di Kelurahan Habaring Hurung dapat menjadi contoh dan teladan yang dapat menjadi inspirasi oleh banyak daerah lain di Indonesia khususnya di Kalimantan Tengah.

Adapun Tim PKM terdiri dari Dosen Prodi Kimia FMIPA UPR yang diketuai oleh Chuchita, S.Pd., M.Sc., bersama anggota tim, yakni Prof. Dr. I Nyoman Sudyana, M.Sc, Zimon Pereiz, S.Si., M.Sc, Efriyana Oksal, S.Pd., M.Sc, Miranti Maya Sylvani, S.Si., M.Sc. Kegiatan ini juga dibantu oleh 2 mahasiswa Prodi Kimia FMIPA UPR yaitu Aji Pamungkas dan Naswa Ayu Andhita.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: