PALANGKARAYA – Flu Singapura saat ini menjadi salah satu penyakit yang sedang marak terjadi di Indonesia, termasuk di Kalteng pun sudah terdeteksi berdasarkan data Dinkes Kalteng.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul, meskipun Flu Singapura telah masuk ke Kalimantan Tengah, masyarakat tidak perlu khawatir namun tetap harus waspada, itu menandakan sebuah pendekatan yang seimbang dalam menghadapi situasi tersebut.
“Pesan untuk masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap waspada” adalah pesan yang seimbang dalam menghadapi situasi seperti penyebaran Flu Singapura, ini, selalu jaga pola hidup bersih dan sehat,” katanya, Rabu (03/2024).
Mengenai flu Singapura sebagai penyakit self-limited disease berarti bahwa flu Singapura cenderung sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar 7 hari tanpa perlu pengobatan khusus.
Dalam rangka mewaspadai terinfeksinya flu Singapura, penting bagi masyarakat untuk menghindari penularan dengan tindakan-tindakan seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta bagi orang yang batuk atau pilek untuk menggunakan masker.
Selain itu, masyarakat juga harus dapat mengenali gejala-gejala terinfeksi flu Singapura, seperti demam, sakit tenggorokan, lepuh dan ruam pada kulit, kehilangan nafsu makan, serta tubuh terasa lemah dan lelah.
Benar, di sisi lain, flu Singapura tidak memiliki vaksin khusus untuk menyembuhkannya. Namun, pencegahan tetap dapat dilakukan dengan cara seperti mencuci tangan secara teratur, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, menjaga sanitasi yang bersih, dan menjaga kebersihan mulut.
“Untuk pengobatan flu Singapura, biasanya penderita hanya perlu istirahat yang cukup, minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, serta untuk meredakan nyeri atau demam dapat mengonsumsi obat pereda nyeri atau penurun panas,”tutupnya.(Ngel)