Foto:Sekertaris Daerah Kabupaten Barito Timur, Panahan Moetar.
Beritakalteng.com – Tamiang Layang – Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kesakitan atau hari lahirnya Pancasila di Kabupaten Barito Timur dipusatkan di gedung pertemuan umum muntawara.
Upacara dipimipin langsung Sekertaris Daerah Kabupaten Barito Timur, Panahan Moetar, dihadiri Kapolsek Dusun Timur, Danramil, Pengadilan Negeri, Ketua DPRD, para staf ahli Bupati, Asisten, pimpinan OPD serta seluruh ASN di Lingkungan Pemkab Barito Timur.
Sekda Barito Timur, Panahan Moetar saat diwawancarai mengatakan bahwa apel ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengenang kembali Pancasila serta agar masyarakat mengetahui bagaimana kejadian di masa lalu yang telah dihadapi bangsa dan negra.
“Yang pertama NKRI harga mati, yang berikutnya terimakasih kita bersyukur kepada tuhan yang maha esa. Bahwa hari ini kita bisa melaksanakan hari kesakitan pancasila,” kata Panahan Moetar, Selasa (2/10/2023).
Upacara Peringatan Hari Kesakitan Pancasila dilaksanakan sebagai penghormatan terhadap seluruh pahlawan yang berguguran dalam melakukan tugasnya untuk melindungi Pancasila.
Serta mengingat perjuangan pahlawan sebagai usaha untuk membentengi peranan Pancasila sebagai dasar negara serta sebagai ideologi bangsa.
“Kita mengetahui sejarah perjuangan bangsa ini, khusunya mempertahankan pancasila bahwa para pejuang bangsa kita ini dan berharap. Suku dan agama sudah bertekad bahwa dasar negara kita adalah pancasila dan ini dipertahankan sedemikian rupa dengan darah dan air mata,” jelasnya.
Dalam tugas menjaga dan mengamalkan Pancasila bukan hanya diserahkan kepada pemerintah atau pihak berwajib, namun juga kepada seluruh rakyat Indonesia dimanapun ia berada.
“Sampai saat ini cobaan dan halangan, sudah menghalangi Pancasila yang sudah di ikarkan bersama namun terbukti Pancasila itu sakti dan sampai sekarang para pemimpin bangsa ini melanjutkan perjuangan itu berhasil mempertahankan Pancasila dasar negara kita,” ujarnya.
Ia berharap melalui peringatan Hari Kesakitan Pancasila dapat mengambil pelajaran akan pentingnya sikap mencintai tanah air, menjunjung tinggi dasar negara, dan mengamalkan Pancasila.
“Oleh sebab itu, masyarakat khususnya ASN kita sangat hargai perjuangan bangsa ini, untuk mempertahankan Pancasila. Saya kira ini adalah satu-satunya di dunia ini dasar negara kita pancasila yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa agama yang ada di Indonesia,” kata Sekda.
“Kami bersyukur dan kami wajib meneruskan perjuangan ini,” demikian. (ags)