PALANGKARAYA – Dengan dikukuhkanya guru besar yakni Prof. Dr. Tonich, M.Si., sebagai guru besar ke-10 di Fakuktas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) atau guru besar ke 27 yang aktif, serta Prof. Dr. Ir. Sosilawaty, MP., sebagai guru besar ke 28 yang aktif.
Universitas Palangka Raya (UPR) sampai dengan saat ini sudah memiliki 28 orang guru besar atau sekitar 3,8 persen dari Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga pengajar atau dosen.
Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S berharap dengan adanya pengukuhan hari ini juga dapat menginspirasi bagi akademisi UPR yang lainnya, supaya dapat sesegeranya mengurus persyaratan menjadi guru besar.
“selamat kepada dua orang guru besar yang baru dikukuhkan dan 3 orang sebentar lagi akan kembali kita kukuhkan menjadi guru besar,” kata Prof. Salampak usai melaksanakan kegiatan Sidang Terbuka Senat UPR, Senin (25/9/2023).
Jadi, jika melihat dari sisi persentasenya, masih jauh tertinggal. Akhirnya, kita perlu menambah lagi dan mendampingi proses pengurusan guru besar sehingga bisa semakin progresif lagi.
Prof. Salampak menyampaikan bahwa selama kepemimpinan 1 tahun berjalan bersama dengan Ketua Senat Universitas. Pihaknya sudah melantik sebanyak 5 orang guru besar, dan akan disusul kembali sebanyak 3 orang yang akan dikukuhkan menjadi guru besar.
Ia mengaku, saat ini pencapaian SDM bergelar guru besar memang agak lambat. Setidaknya persentase guru besar yang harus dimiliki yakni sebanyak 10 persen lebih atau sekitar 59 orang bergelar guru besar dari 831 orang.
Kendati demikian, pihaknya akan terus bersinergi dalam mendorong tenaga pendidik yang lain untuk mengambil guru besar. Nanum perlu diketahui pula sampai dengan saat ini ada sekitar 15 orang masih berproses sebagai guru besar.
“mudaha-mudahan mereka bisa segera memperbaiki administrasinya ataupun syarat-syarat lainnya sembari menyiapkan sejumlah doktor yang nantinya akan kita usulankan menjadi guru besar. melihat potensi yang ada, kita optimis bisa menyelesaikan target pencapaian jumlah guru besar,” katanya menambahkan.
ketika disinggung tekait dengan kendala yang tengah dihadapi, Rektor UPR menyampaikan bahwa Jurnal Ilmiah bereputasi internasional menjadi salah satu faktornya.
Pasalnya, pembuatan Jurnal Ilmiah membutuhkan keseriusan, serta adanya dukungan pihak Universitas diantaranya bagaimana membuat suatu riset sehingga menghasilkan tulisan-tulisan yang baik.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Rahan, Lantai 2 Gedung Rektorat UPR tersebut dihadiri oleh Ketua Senat Universitas Palangka Raya, Prof. Dr. Eddy Lion, M.Pd, didampingianggota senat universitas, serta para tamu undangan.
Sementara itu usai dikukuhkan, Prof. Dr. Tonich, M.Si., menyampaikan ucapan syukur atas pengukuhan guru besar hari ini.
“semoga ilmu pengetahuan yang didapat ini, selanjutnya dapat berguna dan bermanfaat bagi semuanya. saya siap mengabdikan diri kepada bangsa, negara, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki ini,” kata Prof. Tonich.
Di sisi lain, Prof. Dr. Ir. Sosilawaty, M.P., yang baru saja dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ekologi dan hidrologi hutan ini berharap bisa memberikan motivasi kepada rekan-rekan dosen di Jurusan Kehutanan Faperta UPR, dapat semakin terpacu untuk mengurus persyaratan guru besarnya
“ilmu pengetahuan yang didapat ini, seterusnya dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” kata Prof. Sosilawaty.
Dirinya mengaku akan tetap menjadi seorang dosen, dengan keahlian di bidang ekologi dan hidrologi hutan (konservasi). Prof. Dr. Sosilawaty mengatakan khususnya di Jurusan Kehutanan Faperta UPR, jumlah guru besar baru ada 3 orang.(a2)