BERITAKALTENG.com – SAMPIT – Meski sekolah penggerak dan guru penggerak adalah program yang tengah digalakkan oleh kementrian pendidikan, namun masih ada guru yang enggan menjadi guru penggerak lantaran merasa kerepotan.
“Padahal penting bagi sekolah untuk mempunyai guru penggerak, bahkan untuk menjadi kepala sekolah pun sekarang harus telah menjadi atau terdaftar sebagai guru penggerak,” kata Kepala SMPN 2 Sampit, Abdurrahman, Jumat 27 Januari 2023.
Lanjutnya, sehingga sekolah yang ingin mendaftarkan diri sebagai sekolah penggerak, maka kepala sekolahnya harus berada dalam lingkaran guru penggerak.
“Dan juga dalam mengikuti program guru penggerak bagi pendidik bisa meningkatkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid,” jelasnya.
Pendidik tambah Abdurrahman, dapat meningkatkan performa diri dalam menjadi guru yang sebenar-benarnya yang berpusat pada murid. Sehingga pembelajaran berkualitas dan kurikulum dapat tercapai.
“Artinya, pendidik menjadi teladan dan mampu memberikan motivasi bagi murid sehingga menguatkan kemampuan untuk memberdayakan murid. Guru akan totalitas dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada muridnya. Sehingga di masa yang akan datang, guru dapat mengatasi murid yang bermacam rupa, termasuk murid yang unik dan heterogen,” pungkasnya. (arl)