BERITAKALTENG.COM – Untuk dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus berupaya menggali potensi Sungai Mentaya yang dimilikinya.
“Salah satunya adalah dengan membangun Tol Sungai Mentaya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kotim Johny Tangkere, Rabu (21/12/2022).
Ia mengatakan, selama ini yang menjadi hambatan adalah alur Sungai Mentaya yang dangkal karena sudah lama tidak dilakukan pengerukan.
“Hal ini cukup menghambat kelancaran lalulintas kapal barang serta penumpang,” ucapnya.
“Masih terjadinya pendangkalan di Sungai Mentaya, di muara dan beberapa titik sungai sehingga kapal tidak bisa keluar masuk 1 x 24 jam karena harus menunggu air pasang dulu,” jelas Johny.
Menurutnya, melakukan pengerukan dan membuat tol sungai telah menjadi program Bupati melalui Dinas Perhubungan Kotim.
“Supaya Sungai Mentaya yang kita punyai ini mempunyai nilai tambah bagi daerah, selama ini kita hanya menjadi penonton saja terhadap keberadaan sungai ini, karena semua kewenangan berada di pusat, padahal apabila terjadi pencemaran kita yang menerimanya, sedangkan Sungai Mentaya adalah sungai dimana semua masyarakat Kotim menaruh hajat hidupnya, seperti bahan baku air PDAM serta menjadi sarana transportasi yang bebas hambatan bagi warga,” terangnya.
Ia menyebutkan, saat ini perijinan Tol Sungai ini masih diproses di Kementerian Perhubungan.
“Pa Bupati sudah sampaikan ke Menteri Perhubungan, ini masih dalam proses, mudah-mudahan tahun 2023 ini sudah bisa terlaksana,” ungkapnya.
Apabila sudah dilakukan pengerukan, untuk keluar masuknya kapal tidak seperti sekarang ini, yang harus menunggu pasang yang hanya sekitar 6 hingga 7 jam saja.
Diharapkan, selain arus lalu lintas kapal akan menjadi lancar, kemudian kedepannya akan menimbulkan dampak investasi serta akan menumbuhkan perekonomian Kotim.
“Kita akan mampu bersaing ongkos angkutan barang dengan Surabaya, Pangkalanbun atau Banjarmasin, selama ini untuk ongkos transportasi kita kalah, namun apabila alur sungai lancar, kita harapkan akan memberikan nilai tambah bagi daerah, kemudian alur sungai itu akan menghasilkan PAD bagi daerah karena dikelola oleh badan usaha pelabuhan (BUP) milik daerah,” pungkas Johny.(Tbk)