BERITAKALTENG.COM, SAMPIT –
Karena ketinggian air yang merendam rumah warga di Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sudah semakin tinggi bahkan sudah mencapai 2,5 meter, maka sebagian warga memilih mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.
Berdasarkan informasi, wilayah banjir yang paling parah merendam permukiman warga yang berada di pinggir sungai, kondisi ini membuat 15 kepala keluarga yang rumahnya terendam mengungsi di perbukitan.
“Ada sekitar 15 kepala keluarga warga kami yang memilih mengungsi di perbukitan untuk menghindari banjir”, kata Kepala Desa Hanjalipan Sapransyah, Jum’at (21/10/2022).
Ia menyebutkan, jumlah korban banjir seluruhnya di desanya mencapai 460 kepala keluarga (KK), dan sebanyak 15 KK membuat pondok diperbukitan sebagai tempat tinggal sementara.
“Saat ini sudah 100 persen rumah warga di Desa Hanjalipan terendam banjir”, ungkapnya.
Kondisi banjir yang melanda Desa Hanjalipan dalam dua hari ini memang tampak makin memprihatinkan, hujan lebat yang mengguyur wilayah Kotim membuat debit air Sungai Mentaya semakin tinggi, sehingga air meluap masuk ke permukiman warga.
Namun sebagian warga memilih bertahan di rumah dengan membuat katil atau meninggikan lantai rumah.
Sapransyah mengungkapkan, pihak aparatur desa siap membangun posko pengungsian sementara dan dapur umum untuk warga.
“Kementerian Sosial saat ini telah menyalurkan bantuan untuk korban banjir di desa kami sebanyak 1 ton beras atau 200 sak beras isi 5 kilogram yang dibagikan kepada warga terdampak”, tandasnya.(Tbk)