BERBINCANG : Anggota DPRD Gumas Untung J Bangas sedang dibincangi dengan Sekdis Perdagangan saat menghadiri kegiatan di Kecamatan Tewah, belum lama ini.

Dewan Minta Jalan Soekarno Mesti Secepatnya Diperbaiki

BERBINCANG : Anggota DPRD Gumas Untung J Bangas sedang dibincangi dengan Sekdis Perdagangan saat menghadiri kegiatan di Kecamatan Tewah, belum lama ini.

 

Beritakalteng.com, KUALA KURUN – Ruas jalan Soekarno, yang mana fungsi jalan tersebut sebagai alternatif menuju ke Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) dan kondisinya masih belum bisa dilintasi. Karena itu, Pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas meminta dengan pemerintah agar secepatnya memperbaiki jalan tersebut.

“Memang jalan Seoekarno ini sebagai jalan lintas kabupaten menuju ke Sepang, dan kebetulan jalan itu fungsinya sebagai jalan alternatif. Karena kondisi saat ini tidak terawat dan kalau jalan melalui jalan Tampang Tumbang Anjir itu sangat sempit sekali, alangkah baiknya jalan itu diperbaiki dan ditingkatkan di tahun 2023 nanti,” ucap Anggota DPRD Gumas Untung J Bangas, Senin (1/8).

Sedangkan sekarang ini, lanjut politisi dari Demokrat ini menilai, kalau melalui daerah Tampang Tumbang Anjir itu sangat sempit sekali, dan padat penduduk. Sehingga dapat membahayakan bagi pengendara dan bagi masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

“Artinya kalau bisa jalan Soekarno ini secepatnya diperbaiki, sehingga tidak membahayakan keselamatan lagi para pengendara serta warga di jalan tersebut,” ujar legislator dapil III ini.

Alangkah baiknya, lanjut legisalator yang ada di Komisi II DPRD Gumas ini menilai, pemerintah daerah (Pemda) Gumas bisa menjadi program prioritaskan peningkatan jalan di jalan Ir Soekarno tersebut. Sehingga, masyarakat juga bisa merasa tidak was-was ketika melintasi jalan umum yang ada di Tumbang Anjir khususnya.

“Kita berharap dengan pemda supaya bisa prioritas perbaikan, karena nanti jalan Soekarno itu dapat ditingkatkan, artinya juga pelebaran kota juga terlihat disisi penataan, memang jalan ini dari dulu sebagai jalan alternatif untuk menghindari kepadatan penduduk di daerah bawah,” pungkas dia. (rik/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *