BERITAKALTENG.com– SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini sudah menjadi zona hijau penyebaran Covid-19, atau sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat baik dirumah sakit atauun yang Isolasi Mandiri sehingga dinyatakan nol persen penyebaran Virus yang mematikan itu.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotim, Riskon Fabiansyah kembali mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewaspadai potensi kembali muncul dan berjangkitnya Covid-19 di akhir tahun ini. Pasalnya di akhir tahun ada dua momen yaitu perayaan, natal dan tahun baru, maka untuk itu diharapakan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
“Kami mengingatkan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kotim untuk tetap waspada terhadap muculnya kembali Covid-19 didaerah ini, walaupun kita sudah memasuki zona hijau tetapi diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan, sehingga penyebaran virus mematikan itu dapat dicegah,” Kata Riskon, Kamis (11/11/2021).
Menurutnya Penularan Covid-19 yang masif di masyarakat di saat libur panjang bisa sangat mungkin terjadi karena akan meningkatnya mobilitas atau pergerakan masyarakat untuk berlibur, berkerumun dan lalai terhadap berbagai protokol kesehatan yang ada, Semakin banyak penularan Covid-19, maka akan semakin cepat dan mudah bermutasi, sehingga dikhawatirkan muncul varian yang lebih berbahaya dari pada varian yang ada saat ini.
“Walaupun kasus Covid-19 di Kabupaten Kotim sudah tidak ada lagi dan sudah masuk zona hijau tetapi pemerintah sebaiknya tetap terus mengedukasi masyarakat untuk disiplin prokes dan melakukan vaksinasi agar imunite atau kekebalan tubuh masyarakat dapat meningkat sehingga tidak mudah tertular akan virus,” ujar Riskon.
Politisi Muda Partai Golkar ini juga mengharapakan target vaksinasi di Kabupaten Kotim hingga akhir bulan November ini bisa mencapai 50 persen sehingga levelnya dapat turun menjadi PPKM level satu, dan juga target vasinasi diakhir tahun dapat mencapai 70 persen.
“Kita berharap tidak ada gelombang ketiga lagi, karena menghadapi gelombang pertama dan kedua saja kita sudah kewalahan, maka kami mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk tidak lengah dan abai, terhadap protokol kesehatan karena pandemi belum berakhir sehingga penularan Covid-19 masih berpotensi terjadi,” tutupnya. (arl)