BERITAKALTENG.com , PALANGKA RAYA – Pemerintah Republik Indonesia telah mengingatkan adanya kemungkinan gelombang ketiga pandemi covid 19 pada akhir Desember atau Januari 2022. Di tengah kondisi melandainya covid 19 ini tentu masyarakat kembali diingatkan bahwa pandemic belum selesai sepenuhnya dan masih ada kemungkinan lanjutan di belakang hari.
Anggota Komisi III DPRD Kalteng, Kuwu Senilawati mengungkap, bahwa kondisi melandai belum berarti kondisi bebas dari covid 19. Justru dengan dilonggarkannya kegiatan dan aktivitas masyarakat tentu kemungkinan masyarakat untuk melakukan kerumunan dan perkumpulan sangat tinggi. Sementara hal ini akan menyebabkan transformasi covid 19 akan lebih mengkuatirkan.
“Virus covid 19 bisa bermutasi justru dari perpindahan orang orang dan mobilitas yang kini dilonggarkan ini”, jelasnya mengingatkan.
Sementara itu ahli epidemiolog Kalimantan Tengah, Rini Fortina mengungkap, prediksi pemerintah ini sangat berdasar dan beralasan. Karena di saat melandai , pengetatan akan dikurangi dan dilonggarkan. Sementara masih ada 50 persen masyarakat yang belum tervaksin sehingga kemungkinan dan probabilitasnya masih ada 50 persen bersebarnya covid 19 atau bahkan melakukan mutasi lebih kuat.
“Kalau angka vaksin baru mencapai 50 persen berarti masih ada 50 persen kemungkinan penyebaran covid 19, jadi kita baru setengah dan pandemic ini belum selesai”, jelasnya.
Memang bukan saatnya di masa pandemic ini melandai, masyarakat justru melonggarkan protokol kesehatan. Justru inilah masa yang rentan karena penyebaran yang diakibatkan melonggarnya aktivitas akan semakin tinggi. Dengan demikian pandemic ini belumlah selesai dan masyarakat masih memiliki tanggung jawab menerapkan protokol kesehatan.sog/why