FOTO :

Rektor UPR Salurkan Hobi Mancing Ekstrem

FOTO : Rektor UPR Dr Andrie Elia Embang, SE., MSi saat mengisi waktu luang, sekaligus pula menyalurkan hobinya dengan memancing di alam bebas.

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Disela-sela kesibukannya menjadi Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) ternyata, bapak Dr. Andrie Elia Embang SE MSi juga memiliki sebuah kegemaran atau hobi yang cukup terbilang ekstrem, yaitu memancing di alam bebas.

Meski padatnya kegiatan dan agendanya menahkodai UPR, bapak Andrie Elia sapaan akrabnya ini juga menyempatkan diri, untuk menyalurkan hobi memancing ektremnya. Dimana kali ini, lokasi memancing yang menjadi titik spot favorit beliau, adalah di Daerah Aliran Sungai Rungan, tepatnya di sekitar Danau Rawit, pada hari Minggu (9/8/2020).

Lokasi yang menjadi spot favorit rektor UPR ini, masih terbilang ‘perawan’, pasalnya sangat jarang disentuh orang lain, dan masih ditumbuhi pepohonan lebat serta kicauan burung yang semakin menambahkan suasana alami.

Target sasaran ikan kali ini, ialah ikan Toman, yang merupakan salah satu jenis ikan predator yang habitatnya, kerap ditemui di danau maupun rawa yang ada di wilayah Kalimantan Tengah.

Secara eksklusif, saat dibincangi BeritaKalteng.com, di sela-sela aktivitas memancingnya di lokasi spot favoritnya, Rektor UPR Andrie Elia mengutarakan, kegiatan menyalurkan hobi memancing ini memang sering dilakukannya, terlebih di kala ada waktu luang.

“Ya, saya memang sering mengisi waktu luang, khususnya memancing. Dengan memancing, maka pikiran pun akan menjadi semakin tenang,” Ucap Andrie Elia, Minggu (9/8/2020).

Dikatakannya juga, adapun alasannya memilih lokasi favorit, serta menyalurkan hobi memancing favorit ini, ialah tidak lain, berkat pengalaman hidup semasa mudanya dulu.

Untuk diketahui pula bahwa Andrie Elia, semasa mudanya sudah akrab dengan sungai, yang mana diceritakannya, kalau dulu Ia semasa muda, pernah hidup disepanjang bantaran sungai. Jadi, hobi memancing di alam bebas, sekaligus pula sebagai romantisme masa mudanya dulu.

FOTO : Kondisi spot mancing yang akan dituju, kondisinya masih sangat alami.

Tidak hanya itu, Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah ini juga mengatakan, baginya memancing tidak semudah pikiran orang pada umumnya, terutama bagi mereka yang ingin memancing ikan toman.

Pada kesempatan itu, Andrie Elia juga berkenan membagikan beberapa tips atau trick memancing ikan predator Tauman. Diantaranya, mulai dari persiapan peralatan pun harus benar-benar dipersiapkan secara baik.

Mulai dari joran, tali senar pancing serta umpannya juga tidak sembarang. Sebab, mengingat sifat dari ikan tauman itu sendiri, yang cenderung agresif. Umpan yang digunakan harus daging segar, seperti ikan ataupun ayam yang terbilang masih segar.

Cara memancing pun, juga harus memperhatikan kondisi area lokasi yang ada di lapangan. Karena mengingat sifat ikan toman yang terbilang cukup pandai, maka harus dilakukan dengan cara-cara khusus, dan sangat berhati-hati, bila salah dalam cara memancing, maka dipastikan ikan tauman yang sudah terkait pada mata pancing, akan sangat mudah terlepas dari mata kail dan ikan buruan pun bisa terlepas.

Ditambahkannya, dalam menyalurkan hobi memancing, tidak hanya sekadar memancing seperti pada umumnya. Baginya, memancing juga menjadi suatu cara untuk menenangkan pikiran dan stres. Sebab, dengan memancing di alam bebas, maka kondisi badan dan pikiran pun akan kembali segar, sehingga bisa kembali menjalankan aktivitas sehari-hari.

Untuk sekedar diketahui pula, pada hari Minggu 9 Agustus 2020, Rektor UPR Dr. Andrie Elia Embang, SE., M.Si, sedari dari pagi hari, sudah bersiap-siap dan berangkat dari rumah jabatan rektor, menuju lokasi darmaga Petuk Katimpun. Dan sesampainya di darmaga, kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan moda transportasi air atau ‘kelotok’, yang menempuh waktu kurang lebih 1 jam perjalanan menuju lanting salah satu warga setempat.

Lalu, dari lokasi lanting warga, selanjutnya rektor beserta beberapa kerabat pancing lainnya, kembali menggunakan kelotok, menuju titik spot favoritnya, yang memakan waktu kurang lebih 20 menit perjalanan melalui sungai utama.(YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *