Dewan Provinsi Dorong Penyediaan Akses Internet di Pelosok Desa Melalui ADD

 

FOTO : Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Drs. Duwel Rawing.

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) meliputi pendidikan, kesehatan, olah raga dan kepariwisataan drs Duwel Rawing mengungkapkan, jaringan internet saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan dasar masyarakat, terlebih dalam bidang administrasi, pemerintahan dan pendidikan.

“Perkembangan teknologi di era digital 4.0 , yang lebih mengutamakan penggunaan akses jaringan internet, terutama di saat pandemi COVID-19, yang sedang mewabah, menuntut adanya adaptasi tata cara kegiatan di berbagai bidang, misalnya kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah di seluruh wilayah, termasuk hingga pada daerah pelosok Kalimantan Tengah (Kalteng) ini,” Ucap Duwel, saat dibincangi awak media, Sabtu (27/6/2020).

Lebih lanjut, Politisi Senior dari Fraksi PDI Perjuangan Kalteng ini juga mengatakan, hampir seluruh pekerjaan administrasi swasta, maupun Pemerintah, serta berbagai informasi berbasis pendidikan, dapat diakses melalui internet. Oleh karena itu, sangatlah penting, untuk membangun jaringan internet, hingga ke wilayah pelosok Desa.

“Dimana, saaat ini teknologi telah berkembang secara pesat, maka sebab itu guna mendukung perkembangan tersebut, tentu dibutuhkan jaringan internet, mengingat akan kemudahan akses yang ditawarkan. Baik itu untuk urusan administrasi hingga akses informasi,” Katanya.

Namun disayangkan, Timpal Duwel, saat ini di sejumlah daerah pelosok Kalimantan Tengah, masih terdapat daerah yang minim atau belum terjangkau jaringan internet.

Oleh sebab itu, Wakil Rakyat yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas dan Kota Palangka Raya ini mengharapkan suatu solusi, agar masyarakat bisa membangun jaringan internet berbasis satelit, melalui Anggaran Dana Desa (ADD) disamping, tetap mengajukan bantuan pembangunan akses jaringan kepada Pemerintah.

“Sebagaimana diketahui bersama, ada beberapa wilayah pedesaan yang memang sudah mendirikan akses jaringan internet, namun berbasis satelit melalui ADD. Ini juga merupakan percontohan bagi wilayah lain yang sudah mengajukan bantuan pembangunan akses jaringan internet kepada pemerintah, namun belum terealisasi,” ujarnya.

Kendati akses internet berbasis satelit terbilang cukup mahal terutama dalam segi pembayaran berkala, namun hal tersebut sangat berdampak positif bagi masyarakat. Mengingat kemudahan akses yang ditawarkan dalam mengelola maupun mendapatkan informasi secara global.

“Memang biaya untuk membangun akses jaringan internet berbasis satelit, masih terbilang cukup mahal. Tetapi, yang kita lihat disini adalah sisi positifnya, karena dengan adanya akses internet bisa dikatakan membuka keterisolasian informasi dan mempermudah segala urusan administrasi,” Tutupnya.(YS/a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *