Banjir : Luapan sungai Barito merendam sejumlah desa di enam kecamatan di seluruh Kabupaten Barsel.

Banjir di Barsel Tahun 2020, Terparah Sepanjang Satu Dekade

Banjir : Luapan sungai Barito merendam sejumlah desa di enam kecamatan di seluruh Kabupaten Barsel.

Beritakalteng.com, BUNTOK – Ditengah situasi sulitnya ekonomi dan menyebabkan ratusan hektare lahan padi alami kegagalan panen akibat terjangan banjir pada bulan April 2020 lalu, untuk kedua kalinya dalam satu tahun, banjir kembali melanda di enam kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Barito Selatan.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, banjir tahun 2020 ini merupakan terparah dalam kurun waktu satu dekade ini. Sebelumnya banjir terparah juga pernah melanda Bumi Batuah itu di tahun 2005 lalu, yakni mampu menenggelamkan sebagian jalanan utama dalam kota Buntok hingga mencapai ketinggian 40-50 Cm.

Namun perbedaannya adalah, banjir tahun ini selain menenggelamkan ribuan rumah warga di beberapa desa yang berada di bantaran DAS Barito, warga juga dihadapkan dengan masih merebaknya wabah Corona Virus (Covid-19).

Untuk itu, pemerintah kabupaten setempat telah menetapkan perpanjangan status tanggap darurat bencana banjir, terhitung sejak tanggal 7 sampai dengan 20 Mei 2020 mendatang.

Selain itu, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barsel Alip Suraya, guna mengantisipasi semakin parahnya dampak banjir, pihaknya telah menyediakan tenda pengungsian banjir dan melaksanakan pendistribusian sebanyak 250 bungkus nasi, bagi mereka yang membutuhkan.

“BPBD bersama Kodim 1012/Buntok, Polres Barsel dan Salpol PP, siap melaksanakan evakuasi terhadap para korban banjir,” terangnya kepada awak media, melalui pesan Whatsapp, Jumat (8/5/2020).

Agar jumlah korban maupun kerusakan banjir dari desa dan kecamatan yang terdampak banjir bisa terdata dengan riil, ia mengharapkan kerja sama dari seluruh Kepala Desa dan para perangkatnya serta seluruh warga, agar menginformasikannya segera kepada pihaknya.

“Diharapkan data tentang Korban, kerusakan banjir dari desa dan kecamatan yang banjir diinformasikan ke Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMDes) untuk bahan bantuan sosial,” tukasnya.

Sebelumnya, wilayah yang dikenal dengan hasil perkebunan karet dan rotannya tersebut, juga telah dilanda banjir pada bulan April 2020 lalu.

Guna menangani dampak dari banjir tersebut, pemkab telah melakukan langkah pembagian beras sebanyak dua ratus ton kepada sekitar 7.000 lebih Kepala Keluarga warga terdampak.(Sebastian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: