Beritakalteng.com, SAMPIT- Jalan menuju Kubah Syech Abu Hamid Albanjari di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit kian mengkhawatirkan. Sebab, abrasi dari tahun ketahun yang menyebabkan pengecilan jalan menuju makam yang letaknya hampir 2 km dari daratan tersebut.
Apalagi setiap harinya banyak pengunjung yang datang untuk berziarah ke makam yang tidak bisa menggunakan jalur darat. Pengunjung rata-rata menggunakan perahu untuk mencapai makam tersebut.
Camat Teluk Sampit Juliansyah mengatakan, makam itu bukan hanya sekedar makam biasa, sebab yang bermakam disitu boleh dikatakan Waliyullah. Pengunjung yang datang bukan hanya berasal dari Kotim saja, bahkan dari Kalimantan Selatan, Palangka Raya, Seruyan, Pangkalan Bun dan kota lainnya juga datang untuk berziarah ke makam tersebut.
“Sehingga perlu adanya perbaikan jalan menuju ke sana, yang mana rata-rata menggunakan perahu untuk sampai ke lokasi. Yang parahnya lagi jika angin bertiup kencang, maka gelombang laut juga akan tinggi,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Selasa (17/12/2019).
Dikatakan Juliansyah, saat ini memang sebagian lokasi di Desa Ujung Pandaran mengalami abrasi, terlebih lagi ke makam keramat tersebut. Bahkan warga berharap pihak pemerintah daerah atau provinsi bisa membantu dalam segi pembiayaan untuk melakukan perbaikan. “Inikan perlu menjadi perhatian bersama agar kekayaan khususnya wisata religius ini bisa diperhatikan nantinya dan diperhatikan akses ke sana,” pungkasnya. (*)