Foto : ilustrasi (dok. beritakalteng.com)

Budidaya Ikan Berpotensi untuk Dikembangkan di Kotim 

Foto : ilustrasi (dok. beritakalteng.com)

Beritakalteng.com, SAMPIT- Keberadaan budidaya ikan dan keseriusan warga untuk menggelutinya, dirasakan potensial untuk dikembangkan. hal ini bertujuan agar Pemerintah Kabupten melalui  Dinas Perikanan Kotawaringin Timur (Kotim) untuk dapat mensejahterakan warga setempat.  

“Seperti untuk wilayah utara memang kebanyakan warga nelayan tangkap, khususnya jalur Sungai Mentaya, misalnya Desa Hanjalipan, Pemantang, Tanjung Jariangau bahkan ada sebagian juga yang pembudidaya ikan,” jelas Kepala Dinas Perikanan Heritanto, Minggu (10/11/2019).

Walaupun, untuk membudidaya ikan ini jumlah keseluruhan warga tidak merata setiap kecamatan, Namun terang Heritanto mengaku kalau ada niat warga itu sendiri. Pihaknya berupaya agar warga yang ingin membudidaya ikan bisa dimaksimalkan potensi yang ada tersebut. “Apalagi jika warga merata membudidaya ikan ini, maka kemungkinan kesejahteraan warga tentu akan meningkat,” paparnya.

Heritanto menjelaskan, untuk wilayah selatan seperti Kecamatan Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara dan Pulau Hanaut memang sebagian warga adalah nelayan tangkap, jadi yang membudaya ikan ada, cuma untuk jumlahnya masih banyak tangkap. “Nelayan tangkap inikan apabila dapat ikan maka lebih cepat menghasilkan uang, beda halnya dengan membudidaya, harus menunggu beberapa bulan baru terlihat hasilnya,” akuinya.

Meskipun demikian sektor usaha dalam bidang perikanan di Bumi Habaring Hurung secara keseluruhan sangat baik dan potensial untuk dikembangkan. Pihaknyapun terus mendorong agar sektor perikanan ini bisa dijalankan khususnya yang budidaya ikan. Dan yang budidaya ini terkait pemasarannya pun lebih mudah.

“Dan masa ikan untuk dijual lebih tahan lama dibandingkan dengan yang tangkap. Jika tidak segera dipasarkan maka kualitas ikan akan tidak baik,” terangnya.(*) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *